Perusahaan di Jatim Masih Banyak yang Berstatus Milik Keluarga

Sekretaris Apindo Jatim, Dwi Ken Hendrawanto bersama Kepala Perwakilan Pusat Informasi Go Public Bursa Efek Indonesia (BEI) Surabaya, Dewi Sriana di sela acara Workshop Go Public di Surabaya, Selasa (26/3/2019)


SURABAYA (IndonesiaTerkini.com)- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur (Jatim) bersama Pusat Informasi Go Public Bursa Efek Indonesia (BEI) Surabaya menggelar Workshop Go Public di Surabaya, Selasa (26/3/2019). Kegiatan ini bertujuan mengajak perusahaan di Jatim untuk go public atau menjadi perusahaan terbuka.

Kepala Perwakilan Pusat Informasi Go Public Bursa Efek Indonesia (BEI) Surabaya, Dewi Sriana, mengakui, masih banyak kendala ketika mengajak perusahaan di Jatim untuk go public.

"Di Jatim masih banyak perusahaan yang berstatus milik keluarga. Sehingga, butuh pertimbangan matang sebelum memutuskannya menjadi perusahaan terbuka. Namun, sebenarnya bagi perusahaan keluarga, menjadi perusahaan terbuka justru lebih menguntungkan ke depannya," ujarnya, Selasa (26/3/2019).

Menurutnya, kalau perusahaan keluarga akan eksis di generasi pertama dan kedua, namun begitu masuk generasi ketiga mulai goyah karena ada yang bersedia dan tidak untuk meneruskannya. Dengan menjadi perusahaan terbuka, sudah jelas hitung-hitungannya. Kalau ada misalnya keturunan yang tidak bersedia meneruskan. Ada hal-hal strategis yang berguna bagi perusahaan agar tetap eksis.

Sementara itu, Sekretaris Apindo Jatim, Dwi Ken Hendrawanto, menyatakan, hingga saat ini tercatat ada 1.200 perusahaan anggota Apindo Jatim. Potensi perusahaan di Jatim untuk menjadi perusahaan terbuka ada sekitar 300 perusahaan. Mereka inilah yang ingin terus kami dorong untuk go public. Dari 300 perusahaan itu, berasal dari berbagai macam sektor usaha, mulai industri manufaktur hingga perikanan. Terlebih lagi, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim mendukung penuh dunia usaha untuk maju dan berkembang. "Kita akan membantu edukasi ke mereka bahwa dengan go public tidak hanya memberikan kemudahan untuk akses permodalan tapi juga menjadikan perusahaan tetap eksis hingga ke depannya terutama bagi perusahaan keluarga," lanjutnya.

Ditambahkannya, memang tidak mudah mengajak perusahaan untuk go public, butuh waktu untuk hal itu. Namun, pihaknya optimistis akan banyak perusahaan yang tertarik go public. Sehingga, setidaknya hingga akhir 2019 ini jumlah emiten di Jatim bisa bertambah menjadi 50 perusahaan. Bisa menambah 20 dari sebelumnya 38 juga sangat luar biasa. (dri)
Labels: berita apindo, berita bei, indonesiaterkini.com, perusahaan di jatim masih banyak yang berstatus milik keluarga

Thanks for reading Perusahaan di Jatim Masih Banyak yang Berstatus Milik Keluarga. Please share...!

Back To Top