JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) emiten ritel fast moving consumer goods (FMCG) mencatat laba bersih naik 45,83% menjadi Rp 1,38 triliun pada semester II 2022 dari periode yang sama 2021. Lonjakan laba 2022 membuat perseroan berencana membagikan dividen Rp 525 per saham.
CEO Matahari Terry O’Connor mengatakan LPPF akan memaksimalkan nilai pemegang saham dengan membagi dividen sebesar Rp 525 per saham untuk tahun buku 2022. "Meski demikian, kepastian pembagian dividen akan dilakukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) akhir Maret 2023 mendatang," kata dia, Minggu (26/2/2023).
Selain itu, LPPF juga berencana memperpanjang program pembelian kembali saham atau buyback hingga Desember 2023. Sebelumnya LPPF telah menggunakan dana sebesar Rp 1,1 triliun untuk melakukan buyback 252,8 juta saham pada 2022. "Dengan menjalankan strategi kami secara ketat, kami mengharapkan EBITDA lebih baik pada 2023,” ujar Terry.
Sepanjang tahun 2022 LPPF telah membuka 10 gerai baru. LPPF juga akan membuka tujuh gerai baru sebelum Lebaran 2023. Pembukaan gerai tersebut akan dilakukan antara Maret hingga awal April 2023. Adapun dua gerai telah dibuka yakni di REVO Town Mall Bekasi dan Pollux Mall Chadstone, Cikarang, Jawa Barat. Kemudian lima gerai berikutnya akan dibuka di The Park Semarang, Uptown Mall Semarang, Sleman Mall Jogjakarta, Discovery Mall Kuta dan Plaza Balikpapan.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, LPPF membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 6,45 triliun. Angka ini naik 15,54 % dari Rp 3,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan LPPF terdiri dari penjualan eceran, penjualan konsinyasi, dan pendapatan jasa. Secara terinci, penjualan eceran meningkat 8,83% menjadi Rp 3,7 triliun, penjualan konsinyasi naik 26% menjadi Rp 2,73 triliun, dan pendapatan jasa naik 30,77% menjadi Rp14,8 miliar.
LPPF mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan dari Rp 2 triliun menjadi Rp 2,05 triliun. Adapun laba kotor meningkat 22,95% menjadi Rp 4,4 triliun. Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan. LPPF mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,38 triliun pada semester II 2022. Angka ini naik 45,83% dari Rp 912,85 miliar. Hingga 31 Desember 2022, jumlah aset LPPF menurun 1,72% dari Rp 5,85 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp 5,75 triliun pada 31 Desember 2022. Di sisi lain, jumlah liabilitas naik 6,7% dari Rp 4,84 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp 5,17 triliun pada 31 Desember 2022. Kemudian untuk kas dan setara kas akhir dan bank pada akhir tahun menurun 46% dari Rp 661,39 miliar menjadi Rp 354,28 miliar. (sd)
Thanks for reading Laba Melonjak, LPPF akan Tebar Dividen Rp 525 Per Saham. Please share...!