![]() |
IPO PT Trimegah Bangun Persada Tbk grup Harita Nickel |
JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Perusahaan pertambangan dan hilirisasi nikel grup Harita Nickel, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) berencana melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 12%-13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan kisaran harga IPO Rp 1.220-1.250 per saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk akan meraup dana sekitar Rp 9,7 triliun. Angka ini lebih rendah dari alokasi maksimal yang diajukan perusahaan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebelumnya perusahaan berencana melepas sebanyak-banyaknya 12,1 lembar miliar atau setara 18%.
"Perseroan berharap dapat meraup dana IPO sekitar US$ 650 juta (Rp 9,7 triliun) untuk mendukung penyelesaian konstruksi proyek, menambah kapasitas produksi, melunasi sebagian pinjaman serta tambahan modal kerja," kata Presiden Direktur PT Trimegah Bangun Persada Tbk, Roy A Arfandy, Jumat (17/3/2023).
Perusahaan juga akan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 0,5% atau 60,5 juta saham dari jumlah saham IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation/ESA).
Direktur Keuangan Harita Nickel Suparsin Darmo Liwan mengatakan perusahaan menargetkan pendapatan naik 100% pada 2023. “Minimal peningkatan pendapatan dua kali lipat sudah pasti dibandingkan tahun 2022, tetapi tergantung dengan harga nikel di pasar, karena harga sangat volatil,” kata dia.
Masa penawaran awal (book building) dimulai pada 15-24 Maret 2023. Rencananya, saham NCKL akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2023. PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) menunjuk PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan untuk penjamin emisi efek ditunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) merupakan perusahaan dengan kemampuan hulu dan hilir dalam industri nikel selama lebih dari 10 tahun di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Sektor hulu berupa penambangan bijih nikel yang menghasilkan saprolit dan limonit. Sementara hilirnya berupa peleburan dan pemurnian bijih nikel yang menghasilkan feronikel sebagai bahan baku utama pembuatan baja nirkarat (stainless steel) dan MHP (Mixed Hydroxide Precipitate) serta produk turunannya Nikel Sulfat dan Kobalt Sulfat yang merupakan bahan baku utama pembuatan prekursor baterai kendaraan listrik.
Saat ini PT TBP Tbk mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif seluas 5.523,99 hektare di Desa Kawasi, Halmahera Selatan, Maluku Utara melalui dua konsesi pertambangan. Perseroan juga memiliki dua prospek pertambangan nikel seluas 3.660,24 hektare yang terletak di Pulau Obi. Entitas dari konglomerasi usaha milik Lim Hariyanto Wijaya Sarwono ini mencatatkan laba periode berjalan yang melesat 207,95% menjadi Rp 4,3 triliun per 30 November 2022 dibandingkan per November 2021 sebesar Rp 1,39 triliun. Laba per saham juga naik dari Rp 23,16 menjadi Rp 78,63. Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp 9,04 triliun selama periode Januari hingga November 2022 naik 17,32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. PT TBP Tbk juga mencatat pendapatan lain sebesar Rp 231,30 miliar, meningkat 255,82% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 65 miliar. (sd)
Thanks for reading Entitas Harita Nickel Trimegah Bangun Persada IPO Rp 9,7 Triliun. Please share...!