Pertumbuhan Kinerja Berlanjut, Prospek Saham BRIS Cerah

Direktur Utama BSI Hery Gunardi (kedua kanan) bersama jajaran Direksi BSI lainnya saat seremoni pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia dalam rangka pelaksanaan right issue PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) di Bursa Efek Indonesia, Senin, 26 Desember 2022


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) diproyeksikan cerah, terlihat hingga akhir Februari, pembiayaan tumbuh 21,36% secara tahunan (year on year/yoy). Bahkan, analis memperkirakan pembiayaan BSI tahun ini berkisar 10-15%.

Sepanjang tahun lalu, BRIS melaporkan penyaluran pembiayaan senilai Rp 208 triliun, naik 21% (yoy). Capaian ini kemudian mendorong aset perusahaan tumbuh 15% (yoy) menjadi Rp 306 triliun. Bank berkode saham BRIS itu diperkirakan bullish dalam jangka pendek, dan cocok untuk dikoleksi secara jangka panjang. Sebagai catatan, sepanjang pekan lalu kinerja saham BRIS menguat 5,92% menjadi Rp 1.610. Bila dibandingkan dengan tiga bulan terakhir, saham BRIS ditutup menguat sekitar 32,51% pada perdagangan Jumat (24/3/2023).

Head of Research Team II Mirae Asset Handiman Soetoyo menilai, saham BRIS prospektif untuk dikoleksi dalam jangka panjang. Pasalnya, kinerja bank akan tumbuh secara berkelanjutan. Bahkan dia memperkirakan pada tahun ini, BSI akan kembali mencetak pertumbuhan pembiayaan hingga dua digit. "Perkiraan tumbuh double digit sekitar 10% hingga 15%,” kata Handiman, Selasa (28/3/2023).

Dia pun menganalisa bahwa pada tahun ini saham BRIS akan menguat, seiring dengan kabar BRI dan BNI yang akan melepas kepemilikan saham BRIS secara perlahan. Hal ini mengacu pada pernyataan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo belum lama ini. Langkah BNI dan BRI tersebut sudah mulai terlihat dalam rights issue BSI terakhir pada Desember 2022. BNI hanya mengambil separuh haknya, sedangkan BRI tidak mengambil haknya. Terkait pergerakan saham BRIS, Founder of Kurikulum Saham Alex Sukandar mengatakan, secara umum Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) mengalami uptrend dalam sebulan terakhir dengan support pada level 199,5 dan resistance level 224.

"Ini menandakan bahwa kinerja saham-saham syariah mampu menahan tekanan pasar global yang kurang baik. Kemungkinan dikarenakan persentase hutang saham-saham syariah sangat terbatas sekali, sehingga tidak terlalu berdampak pada kenaikan suku bunga," kata dia.

Dia menilai, di antara saham emiten bank syariah, BRIS memang menjadi yang paling menarik dicermati. Hal ini tak terlepas dari laporan kinerja perusahaan yang melaju signifikan sepanjang 2022. Secara analisa teknikal menggunakan periode waktu weekly chart, terlihat adanya perubahan struktur pasar BRIS yang berpotensi mengganti tren dari bearish menjadi bullish. Hal ini diperkuat pula dengan adanya aliran dana sebesar Rp 315 miliar sepanjang dua bulan terakhir pada saham BRIS. "Level support krusial berada di Rp 1.095, sementara itu level resistance terdekat di Rp 1.670," katanya.

Sebagaimana diketahui, saham BRIS sempat terkoreksi ke level Rp 1.200 pada akhir 2022. Padahal saham emiten bank syariah ini berada pada harga Rp 1.700 per 3 Januari 2022. Saham BRIS tercatat mulai menguat kembali pada medio Februari 2023. Sejak awal Februari hingga 24 Maret 2023, harga saham bergerak pada rentang Rp 1.350 hingga Rp 1.715. (sd)

Labels: Ekonomi

Thanks for reading Pertumbuhan Kinerja Berlanjut, Prospek Saham BRIS Cerah. Please share...!

Back To Top