JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF melewati tahun 2022 dengan cukup menantang. Meski begitu, penyaluran pinjaman mencapai tahun lalu ditutup menguat 28% year on year (yoy) menjadi Rp 11,29 triliun. Jika dirinci, realisasi pinjaman SMF sebesar Rp 5,29 triliun untuk segmen komersial dan Rp 6,00 triliun untuk segmen FLPP. Sementara secara akumulatif sejak 2018, perseroan telah menyalurkan realisasi pinjaman mencapai Rp 15,04 triliun untuk KPR FLPP, dengan PMN senilai Rp 7,80 triliun.
"Artinya, kami bisa mengurangi beban fiskal sekitar 7-8 triliun. Sementara target rumah yang dibiayai itu tetap sebagaimana ditargetkan pemerintah yaitu 200.000, tapi kami bisa merealisasikan 226.000. Jadi ada pengurangan beban fiskal dan peningkatan realisasi perumahan," ungkap Direktur Keuangan dan Operasional SMF Bonai Subiakto, Selasa (7/3/2023).
Di sisi lain, SMF berhasil merealisasikan sekuritisasi senilai Rp 500 miliar pada tahun 2022, dimana tidak ada aktivitas sekuritisasi pada tahun sebelumnya. Sejak tahun 2009 sampai saat ini, SMF telah berhasil memfasilitasi 15 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp 13,28 triliun. Saat instrumen investasi lain tertekan di tengah wabah pandemi, Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) yang diterbitkan oleh SMF justru berhasil mempertahankan rating idAAA. Kondisi tersebut mencerminkan struktur EBA-SP yang diterbitkan SMF solid.
Sementara aktivitas pendanaan turun dari Rp 7,60 triliun pada 2021 menjadi Rp 3,90 triliun pada 2022. Secara akumulatif dari 2009 hingga 2022, SMF sudah menerbitkan surat utang sebanyak 51 kali penerbitan dengan jumlah Rp 50,42 triliun. Berdasarkan neraca keuangan, total aset SMF mencapai Rp 32,95 triliun, liabilitas 16,63 triliun, dan ekuitas cukup tebal di posisi Rp 16,32 triliun di akhir tahun 2022. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 1,77 triliun dan laba bersih sebesar Rp 417,69 miliar, masing-masing turun 16,29% dan sekitar 9%.
Bonai menjelaskan, KPR belum tumbuh tinggi, sedangkan perbankan juga masih memiliki likuiditas yang melimpah. Kondisi tersebut yang secara langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan di tahun lalu, dimana SMF lebih banyak bergerak di pasar sekunder. "Kondisi di pasar properti belum sepenuhnya pulih. Tapi pembiayaan sesuai penugasan pemerintah itu tumbuh cukup baik. Untuk program di tahun 2022 lalu, SMF tetap dapat mencapai target, sedangkan terkait pembiayaan di sektor komersial masih cukup menantang," terang Bonai.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan bahwa dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 1,50 juta debitur KPR. Dari jumlah itu, 83,81% tersebar di wilayah barat, 15,56% wilayah tengah, dan sisanya sebesar 0,63% wilayah timur. "Ke depan SMF akan terus berperan serta mendukung Pemerintah dalam memaksimalkan pemanfaatan APBN untuk penyediaan akses perumahan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia melalui program KPR FLPP, serta program pembiayaan sekunder perumahan berkelanjutan lainnya," ungkap Ananta. (sd)
Thanks for reading SMF Salurkan Pinjaman Rp 11,29 Triliun Sepanjang 2022. Please share...!