![]() |
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) merayakan pencapaian 100 juta pelanggan, di Jakarta, 9 Desember 2022. (Dok) |
JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Direktur & Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Muhammad Danny Buldansyah mengungkap sejumlah tantangan yang masih dihadapi dalam melakukan komersialisasi layanan 5G di Indonesia. Tantangan utamanya menyangkut spektrum frekuensi radio untuk jaringan telekomunikasi 5G yang belum jelas. Sambil menunggu kejelasan spektrum, IOH saat ini sudah menghadirkan layanan 5G, namun baru di sejumlah titik.
"Kita masih terus melakukan pengembangan, tetapi begini, 5G itu baru sangat bermanfaat ketik spektrum barunya sudah diberikan pemerintah. Di 3.500 MHz belum, di 2.600 MHz juga belum. Kita masih tunggu. Kalau itu sudah jadi, kita jalan," kata Danny Buldansyah, Rabu (12/4/2023).
Danny menyampaikan, diskusi para operator seluler bersama pemerintah terkait penggunaan spektrum sebetulnya sudah sering dilakukan. Namun hingga saat ini alokasi spektrum untuk 5G belum juga ditetapkan. "Spektrum yang 3.500 MHz masih dipakai satelit BRI. Diskusi dengan pemerintah sebetulnya sudah sering, tetapi belum juga (diputuskan). Jadi kita masih menunggu sampai sekarang," ujarnya.
Selain persoalan network atau jaringan yang terkait dengan spektrum, tantangan lainnya adalah dari sisi device atau perangkat. Menurutnya, perangkat 5G harus lebih banyak yang harganya terjangkau, sehingga penetrasinya menjadi lebih cepat.
"Satu lagi terkait aplikasinya. Kalau hanya YouTube, ngapain (pakai 5G)," kata Danny. (ym)
Thanks for reading IOH Ungkap Tantangan Komersialkan Layanan 5G di Indonesia. Please share...!