![]() |
Jajaran Direksi PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dalam konferensi pers paparan publik IPO MBMA di Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023 |
JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) atau MBM resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/4/2023) dengan harga Rp 795 per saham. Dalam perdagangan hari ini, harga saham MBMA ditutup pada level Rp 885 atau naik 11,32% sehingga mencetak kapitalisasi pasar Rp 95,58 triliun. Melalui IPO, Merdeka Battery melepas 11.549.999.900 saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau total saham. Merdeka Battery Materials yang merupakan emiten ke-34 di BEI pada tahun ini, mampu meraup dana segar sekitar Rp 9,2 triliun.
Presiden Direktur MBM Devin Ridwan menyebutkan, selama proses penawaran umum, minat investor di porsi penjatahan terpusat cukup tinggi, hingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed 19,9 kali. Besarnya minat investor terhadap saham MBMA ini membuat perusahaan menerbitkan tambahan sebanyak 549.999.900 saham baru. "Kami bersyukur IPO MBMA dapat berjalan lancar dan sukses mendapatkan dukungan dari berbagai investor institusi, baik dari dalam maupun luar negeri. Aksi korporasi ini sangat penting untuk mewujudkan visi MBM sebagai pemain global yang terintegrasi secara vertikal dalam rantai nilai mineral strategis dan bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik," papar Devin.
Rencananya, dana hasil IPO Merdeka Battery antara lain untuk membiayai pembangunan dan pengembangan sejumlah proyek pemrosesan nikel. Salah satunya, fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL) I tahap I dengan kapasitas 60.000 ton per tahun. Fasilitas ini untuk menghasilkan material dalam rantai nilai bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik. Sebagian lainnya akan digunakan untuk memperkuat modal kerja anak usaha, di antaranya PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM). SCM merupakan salah stu perusahaan tambang nikel dengan kandungan nikel terbesar di dunia. Saat ini SCM memiliki sumber daya lebih dari 1,1 miliar bijih dry metric tonne yang mengandung 13,8 juta ton nikel dengan kadar 1,22% Ni dan 1 juta ton kobalt pada kadar 0,08% Co. Kapasitas produksi tambang SCM diperkirakan akan mencapai 14,6 juta wet metric tonnes pada 2024. MBM juga akan memakai dana IPO untuk melunasi pinjaman.
Sebagai salah satu penjamin emisi, Direktur PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk David Agus mengatakan, sebagian besar saham MBMA dialokasikan kepada investor institusi. Namun, antusiasme investor ritel dalam IPO ini yang mencapai lebih dari 33.000 pemesan. Besarnya minat investor dalam IPO MBMA, disebut-sebut terlihat sejak penawaran awal. "Besarnya penawaran saham yang masuk menandakan bahwa investor juga sangat optimistis dengan prospek bisnis hilirisasi tambang nikel dan pengembangan rantai nilai bahan baku electric vehicle (EV) battery atau baterai kendaraan bermotor listrik yang dikembangkan MBM," kata David. (ym)
Thanks for reading Resmi Melantai di BEI, Market Cap Merdeka Battery Tembus Rp 95,58 Triliun. Please share...!