Amman Mineral Targetkan Produksi 1,1 Juta Ton Tembaga pada 2023

Presiden Direktur Amman Alexander Ramli


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- PT Amman Mineral Internasional Tbk (Amman) merencanakan jumlah produksi 1,1 juta ton konsentrat tembaga per tahun sampai 2023.

Presiden Direktur Amman Alexander Ramlie mengatakan, aksi korporasi ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era transisi energi. Pasalnya, hal ini diyakini akan mendorong permintaan komoditas tembaga di masa mendatang. "Pengembangan usaha Amman, mulai dari pembangunan smelter, penambahan kapasitas pabrik konsentrator, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas. Ini merupakan langkah besar yang akan membawa dampak positif bagi perseroan dan pemangku kepentingan (stakeholders), masyarakat sekitar wilayah operasional, warga Indonesia, hingga dunia," ujar Alexander, Rabu (31/5/2023).

Alexander memaparkan, saat ini anak usaha Amman, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sudah memasuki Fase 7 dalam operasional tambang Batu Hijau, di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Wood Mackenzie, Tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia. Perseroan juga memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan cebakan Elang. "Kami sedang tahap pengembangan Fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang hingga 2030. Kami juga akan mulai mempersiapkan Elang untuk dapat memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046," paparnya.

Data cadangan bijih Amman untuk Batu Hijau dan Elang per 31 Desember 2022 sesuai JORC Code 2012 (Joint Ore Reserves Committee) adalah sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas. Selain memiliki cadangan yang melimpah, keunggulan lain yang dimiliki perseroan adalah biaya produksi yang rendah. Data Wood Mackenzie menunjukkan, cash cost AMMAN merupakan salah satu yang terendah jika dibandingkan perusahaan tambang tembaga lain di dunia. Hal itu dapat dicapai karena berbagai inisiatif untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, hingga memecahkan rekor historis dan bahkan standar global.

Amman melalui anak usahanya yaitu PT Amman Mineral Industri (AMIN) akan membangun smelter berkapasitas input awal 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun. Nantinya, smelter ini akan mengolah konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang. Smelter itu akan menghasilkan 222.000 ton katoda tembaga, 830.000 ton asam sulfat dengan konsentrasi 98%. Lalu untuk pemurnian logam mulia akan menghasilkan 18 ton emas batangan dengan kemurnian emas 99,9%, 55 ton perak batangan dengan kemurnian perak 99,9%, dan logam mulia lainnya.

"Smelter ini dibangun sebagai upaya perseroan dalam mendukung program hilirisasi pemerintah. Dengan pengolahan konsentrat tembaga yang dilakukan di dalam negeri, perseroan memberikan nilai tambah bagi produk untuk Indonesia," papar Alexander. (ym)

Labels: Ekonomi

Thanks for reading Amman Mineral Targetkan Produksi 1,1 Juta Ton Tembaga pada 2023. Please share...!

Back To Top