Andalkan Bisnis AJK, PertaLife Insurance Targetkan Pendapatan Premi Rp 1 Triliun

PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM) resmi berganti nama dan logo baru menjadi PT Pertalife Insurance. Peresmian ini ditandai dengan grand launching Pertalife Insurance yang diadakan di Ballroom Hotel DoubleTree, Cikini, Jakarta, Senin, 17 Januari 2022 (ist)


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) menargetkan pendapatan premi dapat menembus angka Rp 1 triliun atau tumbuh 46,44% secara year on year (yoy) di 2023 ini. Premi asuransi tersebut salah satunya akan ditopang oleh bisnis asuransi jiwa kredit (AJK).

Direktur Pemasaran PertaLife Insurance Haris menjelaskan, sampai saat ini pendapatan premi perusahaan disokong dari produk captive dan non-captive. Dua segmen produk itu telah berkembang dengan baik berkat beberapa inisiatif program transformasi berkelanjutan. Ke depan, pendapatan premi pun dicanangkan tumbuh cukup agresif. "Target premi cukup agresif dari Rp 678 miliar pada tahun 2022, lalu menembus Rp 1 triliun di tahun 2023. Kontribusinya akan berbeda, pasar non-captive akan lebih besar dibandingkan tahun 2022. Pasar non-captive akan di-drive dari produk AJK," ungkap Haris, Sabtu (20/5/2023).

Diungkapkan Haris, kebijakan pengembangan bisnis untuk perusahaan ini bukan tanpa konsekuensi. Di satu sisi, produk AJK bakal menjadi salah satu penopang pendapatan premi perusahaan. Namun di sisi lain, produk ini memerlukan pencadangan yang lebih besar, yang pada akhirnya menekan perolehan laba bersih. "Pada tahun 2023, di samping ada faktor-faktor ketidakpastian yang masih tinggi, kita juga mencadangkan kewajiban oleh perusahaan yang lebih besar. Sehingga laba bersih yang kita canangkan pada tahun 2023 itu lebih konservatif," jelas Haris.

Dalam anggarannya, Pertalife mencanangkan laba bersih dapat dibukukan sebesar Rp 58,16 miliar di tahun ini. Perolehan tersebut lebih rendah hampir 20% dibandingkan perolehan tahun 2022 sebesar Rp 72,49 miliar.

Menurut Haris, proyeksi ini cukup dinamis sehingga peluang untuk menjaga laba di tahun lalu masih cukup besar. Salah satu tantangannya, pihak manajemen melihat ketidakpastian masih akan bergulir di tahun 2023. Di samping itu, potensi besar untuk PertaLife menggenjot lebih kencang bisnisnya masih terbuka lebar. Kue premi untuk perusahaan sejenis masih sangat besar, khususnya menyangkut lini bisnis AJK. Dari sisi produk captive untuk jaringan di PT Pertamina, PT Timah, dan ekosistem di dalamnya pun baru tergarap 9%. Sejumlah strategi telah disiapkan perusahaan untuk mencapai target pendapatan premi tersebut. Pertama, memberi pelayanan lebih baik dengan perbaikan-perbaikan sistem dan pendekatan digitalisasi. Kedua, mengembangkan variasi produk yang relevan dengan kebutuhan pasar.

"Dari dua inisiatif tadi, kita berharap dapat mencapai hasil underwriting di tahun 2023 sebesar Rp 67,95 miliar. Sedangkan customer satisfaction index yang dikejar diharapkan di atas tiga dari skala lima. Serta menyiapkan infrastruktur untuk mengimplementasikan PSAK 74 dan PSAK 71 di Kuartal IV 2023," kata Haris.

Dari segi investasi, Direktur Investasi dan Keuangan PertaLife Insurance Yuzran Bustamar mengatakan, perusahaan telah menyiapkan strategi investasi yang lebih variatif dan dinamis. Secara konservatif hasil investasi diprediksi tumbuh 5,16%. Sedangkan imbal hasil dengan strategi moderat tumbuh 5,36% dan imbal hasil strategi optimistis sebesar 5,51%. "Terkait dengan investasi, faktor makroekonomi dan kondisi pasar secara keseluruhan menjadi bahan pertimbangan utama. Kita juga turut menimbang aspek kehati-hatian, karena situasi masih dalam ketidakpastian," kata Yuzran. (sd)

Labels: Ekonomi

Thanks for reading Andalkan Bisnis AJK, PertaLife Insurance Targetkan Pendapatan Premi Rp 1 Triliun. Please share...!

Back To Top