![]() |
Prodjo Sunarjanto, Direktur Utama PT Adi Sarana Armada Tbk (Assa Rent) |
JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Emiten milik TP Rachmat yakni PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 159% pada Kuartal I 2023 menjadi Rp 38,5 miliar. Pertumbuhan ini ditopang oleh membaiknya kinerja bisnis jasa pengangkutan yakni Anteraja yang mencatatkan laba operasi naik sebesar 62%.
Direktur Utama Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto menjelaskan, perseroan berhasil membalikan rugi operasional di Anteraja pada Kuartal IV 2022 sebesar Rp 91,7 miliar. Selain itu beban operasional Anteraja berhasil turun sebesar 7.5% secara kuartalan (qoq) menjadi Rp 82.9 miliar dan beban pokok pendapatan berhasil diturunkan signifikan sebesar 28% qoq menjadi Rp 374.9 miliar di kuartal pertama 2023.
Secara keseluruhan, mayoritas bisnis ASSA masih mencatatkan pertumbuhan. Dari segmen bisnis penyewaan kendaraan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11% year on year (yoy) menjadi Rp 445,9 miliar di Kuartal I 2023. Dari bisnis lelang tercatat peningkatan 20% yoy menjadi Rp 38,6 miliar. Dari segmen bisnis logistik juga mencatatkan total pendapatan meningkat 38% yoy menjadi Rp 57,7 miliar pada penjualan dari segmen pelanggan eksternal.
Lebih lanjut, ASSA mencatatkan beban pokok pendapatan menurun sebesar 29% yoy menjadi Rp 848,7 miliar. Beban umum dan administrasi menurun 1% yoy menjadi Rp 186,7 miliar, dan beban penjualan meningkat 16% yoy menjadi Rp 4,6 miliar. "Strategi efisiensi kita di tahun 2022 mulai terbukti berhasil meningkatkan efisiensi operasional dan memperbaiki kinerja di Kuartal I 2023. Kini, kami memiliki struktur yang jauh lebih baik dalam operasional kami. Dengan bantuan adanya sinergi di dalam grup ASSA, kami telah merancang setiap portofolio bisnis kami untuk lebih fokus dalam mencapai pertumbuhan laba yang signifikan pada setiap pilar bisnis kita," kata Prodjo, Rabu (3/5/2023).
Pada tahun ini, Adi Sarana Armada menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 1,5 triliun untuk menambah jumlah kendaraan rental seiring dengan permintaan kendaraan rental yang terus meningkat pascapandemi Covid-19. Prodjo menargetkan perseroan memiliki armada rental sebanyak 30.000 unit sampai akhir 2023. Adapun pendanaan capex jumbo itu berasal dari utang bank. Kami targetkan bertumbuh minimal sama dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selama dua bulan 2023, permintaan rental cukup tinggi, baik dari sektor perusahaan maupun pemerintah. Di bisnis transaksi jual beli mobil bekas, perseroan akan terus melanjutkan pembangunan showroom di lokasi-lokasi yang strategis untuk meningkatkan brand awareness. Perseroan berencana menggelar grand launching flagship store di Gading Serpong dan showroom di Depok."Selain itu, kami terus menggali peluang-peluang bisnis yang ada dengan bantuan ekosistem yang dimiliki oleh perseroan," ujarnya.
Prodjo menambahkan, perseroan menargetkan penjualan mobil bekas mencapai 3.000 unit, sedangkan melalui lelang 40.000 unit. Dua bisnis ini digarap oleh PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), anak usaha Adi Sarana. Autopedia masuk bisnis penjualan mobil bekas melalui Caroline.id, sedangkan bisnis lelang digarap unit bisnisnya, JBA. Adapun pada segmen logistik, tahun ini perseroan akan mengembangkan segmen pasar yang lain, yaitu non-ecommerce. Berbagai inisiatif sedang dikembangkan, seperti Bisnisaja, Travylite, Titipaja, dan yang terbaru cold chain delivery, payment on delivery, drop off point, insurance, dan juga cargo share untuk segmen logistik mid-mile. (sd)
Thanks for reading Bisnis AnterAja Moncer, Laba Adi Sarana Armada Melonjak 159 Persen. Please share...!