![]() |
Penandatanganan MoU antara Kepala BSSN Letnan Jenderal (Purn) Hinsa Siburian danVice-President Thales Asia, Nicolas Bouverot. (ist) |
JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letnan Jenderal (Purn) Hinsa Siburian mengatakan pihaknya telah mengambil langkah besar dalam hal pengamanan dunia maya atau industri internet di Indonesia pada kuartal pertama 2023. Langkah tersebut adalah kolaborasi dengan Thales untuk memastikan keamanan siber di Indonesia. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Hinsa dan
Vice-President Thales Asia, Nicolas Bouverot di Jakarta pada 31 Januari 2023. Diketahui, Thales adalah perusahaan teknologi asal Perancis yang bergerak di industri keamanan siber Eropa dan sektor perlindungan data di dunia. "Kami mengapresiasi keinginan Thales untuk bekerja sama dalam memperkuat kapasitas dan kapabilitas keamanan siber BSSN di Indonesia," kata Hinsa, Rabu (24/5/2023).
Penandatanganan MoU ini dengan Thales, kata Hinsa, sejalan dengan arahan Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN) untuk memperkokoh kolaborasi dengan perusahaan keamanan siber swasta. Para pemangku kepentingan SKSN terdiri dari administrator negara, pelaku bisnis, akademisi, dan masyarakat. "Dengan dukungan Thales, perusahaan multinasional terkemuka dengan keahlian yang luas dalam keamanan siber, kami berharap dapat bersama-sama mengembangkan solusi yang dapat membantu Indonesia mencapai kedaulatan siber secara nasional," ungkap Hinsa.
Pada saat penandatanganan MoU, Vice-President Thales Asia, Nicolas Bouverot menyampaikan apresiasi atas kolaborasi baru dengan BSSN. Menurut dia, kolaborasi tersebut akan makin memperkokoh pondasi keamanan siber Thales yang telah ada di Indonesia. Perusahaan, pemerintah, dan institusi di Indonesia yang paling membutuhkan jaminan keamanan siber perlu memastikan ketahanan sistem dan kegiatan mereka terhadap ancaman atau serangan siber. Dengan pengalaman lebih dari empat puluh tahun dalam keamanan siber, Thales siap mendampingi Indonesia demi mencapai kedaulatan siber. "Kami akan membangun kapabilitas keamanan siber tersebut lewat pengalaman kami menangani institusi-institusi yang paling membutuhkan jaminan keamanan siber di Indonesia maupun di seluruh dunia, didampingi oleh mitra lokal kami, untuk memastikan tujuan kerja sama kami dengan BSSN tercapai," jelas Nicolas.
Sebagai pemimpin global dalam keamanan siber, Thales terlibat dalam setiap tahap pengamanan mata rantai keamanan siber, menawarkan solusi mulai dari penilaian risiko hingga perlindungan infrastruktur kritis, yang didukung oleh kemampuan deteksi dan respons ancaman siber yang komprehensif. Solusi-solusi ini terstruktur lewat tiga produk dan layanan, di mana telah menghasilkan penjualan lebih dari €1,5 miliar pada tahun 2022. Produk dan layanan tersebut, adalah pertama paket lengkap layanan keamanan siber, termasuk penilaian risiko, pelatihan dan simulasi, dan deteksi serta respons terhadap serangan siber. Kedua, produk terpisah termasuk perangkat enkripsi dan sensor untuk melindungi sistem informasi penting. Ketiga, platform keamanan data, manajemen identitas dan akses sebagai layanan solusi, dan penawaran perlindungan dan lisensi cloud yang lebih luas. Pada tahun 2023, Thales berencana untuk merekrut 12.000 karyawan di seluruh dunia, termasuk lebih dari 700 ahli keamanan siber.
Pada bulan September 2022, Indonesia mengesahkan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi. UU PDP ini terinspirasi oleh kerangka GDPR Uni Eropa, yang menekankan perhatian Indonesia terhadap keamanan siber. Seperti yang tertera dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2022 tentang Perlindungan Infrastruktur Informasi Vital (IIV), peran BSSN sebagai badan utama intelijen siber dan sinyal Indonesia, adalah mengawasi dan memperkuat keamanan siber Indonesia. Dengan demikian, kerja sama BSSN dengan Thales merupakan terobosan untuk memperkuat keamanan siber Indonesia. (ym)
Thanks for reading BSSN Pilih Thales Jadi Mitra untuk Optimalkan Keamanan Dunia Maya Indonesia. Please share...!