PP Presisi Absen Bagi Dividen, Laba Ditahan sebagai Saldo

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP Presisi Tbk (PPRE), di Jakarta, Rabu, 20 April 2022


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- PT PP Presisi Tbk (PPRE) kembali absen membagikan dividen pada tahun ini. Selain itu, perseroan juga melakukan perombakan komisaris.

Direktur Keuangan, Manrisk dan Legal PPRE Arif Iswahyudi mengatakan, pemegang saham perseroan menyetujui penggunaan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,03 miliar atau setara 5% dari laba bersih untuk cadangan wajib. "Kemudian, sebesar 95% atau setara Rp 95,71 miliar akan digunakan sebagai saldo laba ditahan," jelas Arif.

Sebagai informasi selama 2022, PPRE berhasil mengantongi untung sebesar Rp 100,75 miliar atau bertumbuh 30,98%. Pendapatan itu bersumber dari pendapatan Rp 3,6 triliun juga ikut bertumbuh 29,5%.

Menurut Arif pertumbuhan ini mampu dicapai lantaran pengoptimalan pendapatan melalui lini bisnis jasa pertambangan nikel.Hal tersebut menerapkan strategi partnership terkait pengadaan alat berat dan sparepart, optimalisasi occupancy alat berat, serta penerapan cost leadership yang baik. "Pengembangan jasa pertambangan merupakan bagian strategi kami untuk mendapatkan recurring income dengan pendapatan kontrak untuk jangka waktu panjang serta meningkatkan competitiveness maupun positioning perseroan sebagai main contractor pada jasa pertambangan dan konstruksi," ujar dia.

PP Presisi juga menyepakati perubahan susunan dewan komisaris diantara lain Komisaris Utama/Komisaris Independen Nur Rochmad, Komisaris Albert SM Simangunsong, Komisaris M Zahid dan Komisaris Independen Indra Jaya Rajagukguk. Sebelumnya, hingga kuartal pertama PPRE membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik kuartal I-2023 sebesar Rp 25,39 miliar. Angka itu naik 97,28% dari periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 12,87 miliar. Peningkatan laba justru terjadi saat pendapatan terkoreksi 4,71% menjadi Rp 790.69 miliar dari sebelumnya Rp 829,79 miliar.

Direktur Utama PP Presisi (PPRE) Rully Noviandar mengatakan, pendapatan perusahaan berdasarkan lini bisnis pada sektor jasa pertambangan juga mengalami peningkatan mencapai 49%, Civil Work sebesar 45%. Sedangkan sisanya pada lini bisnis supporting sebesar 6%. Selanjutnya, laba kotor perusahaan mengalami peningkatan sebesar Rp 24 miliar, dari Rp 107 miliar menjadi Rp 131 miliar, disebabkan oleh penerapan cost leadership yang sejalan dengan peningkatan Laba bersih 20,3% atau naik Rp 8 miliar yaitu sebesar Rp 47 miliar. "Perolehan kontrak kerja juga mengalami peningkatan 10% mencapai Rp 1,1 triliun dari Rp 1 triliun," tambahnya. (sd)

Labels: Ekonomi

Thanks for reading PP Presisi Absen Bagi Dividen, Laba Ditahan sebagai Saldo. Please share...!

Back To Top