JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) atau Radana Finance, menetapkan target laba bersih tahun 2023 sebesar Rp 42,57 miliar. Perseroan optimistis dengan proyeksi tersebut seiring harga komoditas yang masih baik dan proyek infrastruktur kembali berjalan normal.
Berdasarkan Laporan Tahunan dan Keberlanjutan Radana Finance Tahun 2022, laba bersih tahun ini ditargetkan naik tipis 2,62% dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar Rp 41,81 miliar. Hal tersebut dipengaruhi asumsi pertumbuhan pendapatan lebih rendah dibandingkan perkembangan pos beban perusahaan. Pendapatan diprediksi mencapai Rp 235,66 miliar, tumbuh 18,08% secara tahunan atau year on year (yoy) di 2023. Sedangkan beban meningkat 25,56% (yoy), dari Rp 144,23 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 181,09 miliar di tahun ini. Adapun dari segi bisnis, Radana Finance memproyeksi jumlah pembiayaan dapat tumbuh 25,38% (yoy) menjadi Rp 2,44 triliun. Peningkatan skala bisnis ini diharapkan juga ikut mengerek total aset perusahaan menjadi Rp 1,94 triliun atau tumbuh 11,80% (yoy) di akhir tahun ini.
Director and Chief Financial Officer (CFO) Radana Finance Rizalsyah Riezky menyampaikan, perusahaan memiliki tim yang solid untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah. Hal tersebut memegang peranan penting bagi perusahaan mencapai target-target yang telah ditetapkan secara sehat dan berkelanjutan. "Perusahaan tetap optimistis untuk mencapai target yang dicanangkan pada awal tahun, dengan mempertimbangkan demand industri yang semakin membaik jika dibandingkan era pandemi," ungkap Rizal, Selasa (2/5/2023).
Dia meyakini, tren positif terkait pembiayaan modal kerja dan investasi akan tetap berlanjut dan berpotensi untuk bisa tumbuh secara signifikan di tahun ini khususnya pada alat berat. Potensi tersebut tidak lepas dari faktor pendorongnya yaitu harga komoditas yang masih bagus dan proyek infrastruktur sudah berjalan normal. Lebih lanjut, sejumlah indikator keuangan Radana Finance sampai kuartal I-2023 nampaknya masih relevan untuk sejumlah target- target tersebut. Realisasi laba bersih dalam tiga bulan pertama di tahun ini mencapai Rp 10,71 miliar atau tumbuh 20,28% (yoy). Dalam hal ini, total pendapatan HDFA tercatat tumbuh 30,22% (yoy) menjadi Rp 63,14 miliar pada Januari-Maret 2023. Di saat sama, total beban tumbuh 34,83 (yoy) menjadi Rp 49,10 miliar, dipengaruhi peningkatan pada beban bunga dan keuangan, serta beban umum dan administrasi. Sementara piutang pembiayaan yang terdiri dari pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja bahkan tumbuh sampai dengan 47,66% (yoy) pada kuartal I-2023 menjadi Rp 1.58 triliun.
"Per kuartal-I 2023, portofolio pembiayaan investasi alat berat yang dimiliki perusahaan berkontribusi 55% dari total portofolio dan berhasil tumbuh 227% secara tahunan (yoy)," imbuh Rizal.
Namun demikian, ekspansi pembiayaan Radana Finance tersebut turut berimbas pada kualitas aset perusahaan. Rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) secara neto maupun gross naik masing-masing menjadi 0,89% dan 0,99% di kuartal I-2023. Seiring pertumbuhan pembiayaan, total aset perusahaan hingga Maret 2023 mencapai Rp 1,88 triliun atau meningkat 42,16% (yoy). Sedangkan liabilitas naik 74,69% (yoy) menjadi Rp 1,20 triliun, karena pendanaan yang dihimpun meningkat 42,16% (yoy) menjadi 1,09 triliun. Dengan demikian gearing ratio Radana Finance ikut naik dari 0,96 kali menjadi 1,59 kali. (sd)
Thanks for reading Radana Finance Targetkan Laba Bersih Rp 42,57 Miliar di 2023. Please share...!