Dukung Hilirisasi, MIND ID Wujudkan Pengembangan Ekosistem Baterai di Indonesia

BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID sebagai pemegang saham mayoritas PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) melalui Antam dan Inalum mendukung pengembangan ekosistem EV di Indonesia


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID sebagai pemegang saham mayoritas PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) melalui Antam dan Inalum mendukung pengembangan ekosistem EV di Indonesia. IBC merupakan perusahaan global kelas dunia yang berperan penting dalam ekosistem EV dan baterai EV.

Dengan kehadiran IBC, diharapkan potensi kekayaan mineral di Indonesia dapat dimaksimalkan melalui sinergi ekosistem baterai EV yang terintegrasi dari awal hingga akhir. IBC juga berusaha secara proaktif untuk membentuk pasar dan ekosistem baterai EV di Indonesia, memperluas daya saingnya sebagai perusahaan kelas dunia, serta menjadikan Indonesia sebagai basis produksi baterai dan EV di ASEAN. Untuk mencapai tujuan tersebut, IBC tidak hanya berkolaborasi dengan mitra lokal, tetapi juga bekerja sama dengan mitra global dalam pengembangan EV dan ekosistem baterai, terutama dalam hal teknologi. Pada acara "Business Forum: Developing Electronic Vehicle System" yang diselenggarakan di Hong Kong pada tanggal 30 Juni 2023, IBC menjelaskan bahwa mereka sedang mengembangkan ekosistem baterai yang terintegrasi dari awal hingga akhir.

Hendi Prio Santoso, Direktur Utama MIND ID, menyatakan bahwa dukungan MIND ID tidak hanya terbatas pada penyediaan bahan baku nikel, tetapi juga meliputi penyediaan aluminium dan tembaga. "MIND ID sebagai Holding Industri Pertambangan, mendukung sepenuhnya percepatan pengembangan ekosistem EV di Indonesia ini," ujarnya.

Hendi berharap kerja sama yang baik ini dapat menjadi awal yang baik, sehingga memberikan manfaat besar bagi Indonesia. Sementara itu, hadirnya ekosistem baterai EV juga menjadi tantangan bagi industri sepeda motor listrik (E2W) di Indonesia, mengingat terdapat setidaknya 125 juta kendaraan bermotor di negara ini. Bahan bakar fosil saat ini akan mengalami transisi menjadi energi bersih. Pemerintah memiliki target untuk mengadopsi E2W dengan jumlah 6 juta (2025), 9 juta (2030), dan 12 juta (2035). Pelanggan juga memiliki harapan dan ekspektasi tersendiri terkait E2W, seperti keamanan, total biaya kepemilikan, dan jarak tempuh. Mereka khawatir tentang keamanan kendaraan dalam berbagai kondisi, seperti saat banjir atau kecelakaan.

Selain itu, pelanggan berharap agar total biaya kepemilikan sepeda motor listrik lebih rendah daripada motor dengan mesin pembakaran dalam (ICE). Mereka juga khawatir dengan jarak tempuh yang masih lebih rendah dibandingkan dengan motor ICE. Untuk memenuhi ekspektasi pelanggan tersebut, diperlukan kepatuhan terhadap standar, inovasi model bisnis, dan infrastruktur E2W. Penting untuk memastikan bahwa semua komponen E2W sesuai dengan standar yang berlaku, seperti UNR136. (ym)

Labels: Ekonomi

Thanks for reading Dukung Hilirisasi, MIND ID Wujudkan Pengembangan Ekosistem Baterai di Indonesia. Please share...!

Back To Top