![]() |
IPO PT Trimegah Bangun Persada Tbk grup Harita Nickel |
JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mengumumkan rencana untuk membangun pabrik stainless steel senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 15 triliun. Pabrik ini akan digunakan untuk memproduksi produk stainless steel dari nikel yang ditambang oleh perusahaan.
Presiden Direktur Harita Nickel, Roy A Arfandy, mengatakan, permintaan terhadap stainless steel terus meningkat seiring dengan pertumbuhan industri. Investasi sebesar US$1 miliar menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengembangkan industri stainless steel di Indonesia. "Melalui pembangunan pabrik baru, Harita Nickel berharap dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat," kata Roy, Senin (3/7/2023).
Roy menyebutkan, secara kalkulasi nilai investasi untuk pembangunan pabrik stainless steel tersebut di atas US$ 1 miliar dengan kapasitas pabrik mencapai dua sampai tiga juta ton. "Saya berharap, akhir tahun ini kita bisa finalkan negosiasi dengan investor baru, sehingga kami bisa mulai bangun pada awal tahun depan," sebutnya.
Roy mengungkapkan, ekspansi perseroan ke industri stainless steel tersebut bertujuan untuk melengkapi hilirisasi dari hulu sampai hilir dengan memproses saprolite menjadi feronikel, lalu menjadi stainless steel. Terlebih, NCKL menggarap stainless steel ini dengan menggandeng salah satu pemain besar stainless steel kelas dunia. "Negosiasi perseroan bersama calon mitra strategis diharapkan segera rampung dan dapat diumumkan pada akhir tahun ini. Tolong didoakan saja agar diskusi kami berhasil. Kami berharap, bisa kami umumkan sebelum akhir tahun ini," ucap Roy.
Terkait hilirisasi, Roy bilang, perseroan memang telah berencana untuk menjadi perusahaan yang terintegrasi baik dari proses upstream maupun downstream. Termasuk dalam hal hilirisasi nikel menjadi bahan baku baterai mobil listrik atau electric vehicle (EV Battery).
Bahkan, Roy mengeklaim, Harita Nickel merupakan paling maju di Indonesia. Sebab, perseroan sudah berhasil membuat nikel sulfat dan memiliki pabrik dengan kapasitas sebesar 240.000 metrik ton per tahun. "Itu sudah terbesar di dunia dari sisi desain. Untuk mencapai baterai mobil listrik diperlukan tiga tahap lagi. yaitu nikel sulfat, kobalt sulfat akan menjadi baterai prekursor. Dari baterai prekursor menjadi katoda dan digabung menjadi anoda sampai menjadi baterai. Jadi, masih ada tiga tahap lagi sampai bisa memproduksi baterai listrik," pungkasnya. (ym)
Thanks for reading Harita Nickel Bangun Pabrik Stainless Steel Senilai Rp 15 Triliun. Please share...!