Lima Pemuda Terima Satu Indonesia Award Astra 2023

Lima pemuda penerima Satu Indonesia Award dari Astra


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Astra kembali memberikan apresiasi kepada generasi muda inspiratif melalui 14th Semangat Astra Terpadu untuk (SATU) Indonesia Awards 2023. Para penerima merupakan lima sosok yang memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan masyarakat melalui lima bidang, yaitu kesehatan, pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut.

"Begitu banyaknya anak muda Indonesia, yang tersebar dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, dengan segala keterbatasannya, mereka memiliki semangat dan inovasi untuk membuat perubahan positif bagi masyarakat di sekitarnya. Inovasi dan semangat mereka untuk masyarakat sebuah ketulusan untuk bangsa ini dan inspirasi yang patut dicontoh,” ujar Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro (1/11/2023).

Kelima pemuda penerima penghargaan tersebut pertama di bidang kesehatan Theresia Dwiaudina Sari Putri dari NTT. Pada tahun 2017 Theresia dikontrak sebagai bidan di Desa Uzuzozo yang letaknya sangat terpencil dan tidak banyak tenaga kesehatan yang mau bertugas di sana. Theresia mengajarkan para orang tua, terutama ibu-ibu, tentang pola asuh yang baik dan nutrisi yang sehat untuk anak. Hasilnya, jumlah bayi stunting di Uzuzozo terus berkurang. "Saat ini berkurang hingga 80%," ujar Theresia usai menerima award.

Kedua di bidang pendidikan Diana Cristiana Dacosta Ati. Diana mendapat penugasan di satu-satunya sekolah di kampungnya yang terpencil di Kabupaten Mappi, Papua Selatan sejak 2018. Banyak anak tidak bersekolah karena membantu orang tua mencari makan di hutan. Terlebih, aktivitas belajar mengajar memang sudah terhenti lama sebelum Diana tiba karena jarangnya guru dari luar daerah tersebut datang ke Kabupaten Mappi. "Setelah kehadiran kami, anak-anak di kampung tersebut mulai bisa membaca dan menulis. Bahkan, kini sudah banyak siswa yang telah berhasil melanjutkan sekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi," katanya.

Ketiga di bidang kewirausahaan Alan Efendhi. Alan resah terhadap kian merebaknya kasus gagal ginjal, diabetes, dan obesitas di daerahnya, sehingga dia berinisiatif membuat minuman sehat. Putra Gunungkidul ini mendirikan perusahaan bernama Rasane Vera yang memproduksi Aloe Liquid, minuman berbahan baku aloe vera atau lidah buaya dengan pemanis alami dari daun stevia. "Saya melibatkan masyarakat sekitar dalam budidaya lidah buaya dan produksi Aloe Liquid. Sejak berdiri pada tahun 2018 hingga kini Rasane Vera telah merangkul lebih dari 125 orang mitra petani binaan, yang tersebar di Kabupaten Gunung Kidul, Klaten, Bantul, dan Sleman," ujarnya.

Keempat perintis digitalisasi desa wisata Reza Permadi. Diluncurkan pada 2019, program Atourin Visitor Management System (AVMS) program rintisan Reza membantu pengelola destinasi atau desa wisata untuk menjual paket, atraksi wisata, dan layanannya secara daring. "Saat ini, sekitar 100 desa wisata di Indonesia telah menggunakan AVMS dengan pola kemitraan. Atourin juga membantu mereka membangun database pengunjung dan mencatat keuangan," ucap Reza.

Kelima, Rengkuh Banyu Mahandaru pencetus alat pembungkus ramah lingkungan bernama Plepah. Rengkuh ingin mengatasi masalah lingkungan yang disebabkan sampah plastik dan styrofoam dari industri makanan. Rengkuh mengganti bahan plastik dan styrofoam dengan material yang ramah lingkungan. Pada 2018 dia mendirikan Plepah, sebuah perusahaan rintisan yang memproduksi kontainer makanan dari bahan baku pelepah daun pinang. Dari produksi kecil-kecilan, kini mereka bisa menyuplai pembungkus makanan ramah lingkungan hingga lebih dari 100 ribu kontainer makanan per bulan. (ym)

Labels: Ekonomi

Thanks for reading Lima Pemuda Terima Satu Indonesia Award Astra 2023. Please share...!

Back To Top