Perempuan Harus Berdaya untuk Lindungi Anak Indonesia

Presiden Direktur PT Mustika Ratu Tbk, Bingar Egidius Situmorang (kiri), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi (2 kiri), Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani (3 kiri), dan Direktur PT Mustika Ratu Tbk (MRAT), Kusuma Ida Anjani (kanan) saat membuka acara Women Empowerment Conference 2025 di Jakarta, Senin (14/4/2025)


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Perempuan Indonesia harus berdaya untuk bisa melindungi anak-anak Indonesia dari kekerasan, termasuk kekerasan seksual.

“Kekerasan pada perempuan dan anak-anak saat ini sudah dalam kondisi darurat dan ini jadi pekerjaan besar kita semua,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Arifatul Choiri Fauzi saat membuka acara Women Empowerment Conference 2025 di Jakarta, Senin (14/4/2025).

Lebih lanjut, Menteri Arifatul mengatakan, diperlukan sinergi antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat, untuk mengatasi kekerasan tersebut.“

Kami dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tidak bisa bekerja sendiri. Karena itu, kami bangun Ruang Bersama Indonesia di Tingkat desa, bersinergi untuk membersayakan perempuan Indonesia dan melindungi anak-anak Indonesia. Perempuan berdaya, anak terlindungi, demi menuju Indonesia emas,” ujar Menteri Arifatul.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani menegaskan, dengan jumlah populasi perempuan mencapai 49,53% atau sekitar 137 juta jiwa dari total jumlah penduduk di Indonesia, kontribusi perempuan bagi pembangunan Indonesia sangat penting.

“Saat ini indeks pembangunan gender terus meningkat menjadi rata-rata 92% dari sumber daya ekonomi. Namun meskipun begitu, data Asean mengungkap, partisipasi angka kerja Indonesia masih rendah, baru 40%, bandingkan dengan yang tertinggi Kamboja 78% dan Singapura 62%,” ungkap Putri Kus Wisnu Wardani.

Selain partisipasi kerja, keterwakilan perempuan di politik juga belum memenuhi kuota sebesar 30%. “Keterwakilan perempuan di DPR baru 21,9% dari kuota 30%, bandingkan dengan Tanzania yang mencapai 36%. Ini bisa menjadi pertimbangan partai untuk mengejar keseteraan,” ujar Putri Kus Wisnu.

Direktur PT Mustika Ratu Tbk (MRAT), Kusuma Ida Anjani, menyatakan bahwa WEC 2025 merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam memberdayakan perempuan Indonesia, sejalan dengan nilai-nilai perjuangan pendiri Mustika Ratu, almarhumah Ibu DR. BRA Mooryati Soedibyo.

“Mustika Ratu tidak hanya berkomitmen pada industri kecantikan, tetapi juga bertekad menjadi bagian dari perubahan sosial yang lebih besar melalui pemberdayaan perempuan,” ungkap Kusuma. “Kami percaya bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan. Karena itu, konferensi ini hadir sebagai upaya membuka jalan, membuka pikiran, dan membuka potensi perempuan Indonesia untuk mengambil peran strategis dalam membentuk masa depan bangsa.”

Lebih jauh, Kusuma menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun, Mustika Ratu telah menginisiasi berbagai pelatihan keterampilan di berbagai daerah, dengan fokus pada peningkatan kapasitas perempuan, khususnya di sektor UMKM. Inisiatif tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam mengintegrasikan nilai sosial dalam praktik bisnis.

“Women Empowerment Conference 2025 menjadi refleksi dari misi Mustika Ratu untuk terus mendorong kesetaraan gender dan akses perempuan terhadap sumber daya, pengetahuan, serta jaringan yang lebih luas. Komitmen ini juga sejalan dengan upaya Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada bidang kesetaraan gender, pendidikan, pertumbuhan ekonomi inklusif, dan kemitraan global,” tandas Kusuma. (sd)

Labels: Gaya Hidup

Thanks for reading Perempuan Harus Berdaya untuk Lindungi Anak Indonesia. Please share...!

Back To Top