Nilai Pasar Industri Kosmetik Diproyeksikan Rp161 Triliun di 2025

Ketua Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia, Sancoyo Antarikso dalam acara Indonesia Cosmetic Ingredient 2025 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Ketua Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia, Sancoyo Antarikso, menjabarkan industri kosmetik terbagi menjadi dua kategori yakni beauty dan personal care. Kategori beauty selama ini yang menjadi motor pengerak pertumbuhan industri kosmetik. Sancoyo menyebutkan nilai pasar (market) beauty dan personal care pada tahun ini diestimasikan sebesar US$9,74 miliar atau Rp161,08 triliun (kurs Rp16.539 per dollar AS).

"Pertumbuhannya diharapkan tumbuh terus meskipun yang harus kita waspadai itu adalah tantangan potensi perlambatan konsumsi rumah tangga," ujar Sancoyo saat di sela-sela Indonesia Cosmetic Ingredient 2025 di JEXpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Sancoyo mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I/2025 sebesar 4,87% dan konsumsi rumah tangga menjadi faktor penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pelaku industri komestik menyiapkan beragam strategi agar produk dan harganya selaras dengan daya beli konsumen. Strateginya, lanjut Sancoyo, adalah affordable premium. Artinya, konsumen bisa membeli produk dengan kualitas premium dengan harga terjangkau.

Sancoyo mencontohkan penggunaan kemasan yang lebih kecil atau dengan produk yang basic tetapi ada tambahan beberapa kandungan premium. Dengan begitu, akan mampu menekan biaya produksi sehingga harga jual ke konsumen relatif murah.

Adapun, produsen kosmetik lokal terus menampilkan proyeksi yang terus mencerahkan. Ruang pertumbuhan terbuka lebar lantaran seluruh segmen konsumen meminati produk kosmetik, mulai dari laki-laki, perempuan, bayi, remaja dan orang dewasa. Sebab, para konsumen kian meminati produk kosmetik untuk berbagai kebutuhan pada pagi, siang sampai malam hari. Selain itu, melimpahnya bahan baku lokal berpeluang memacu hilirisasi kosmetik di masa mendatang dan mengurangi ketergantungan dari bahan baku impor. Saat ini, sebagian besar bahan baku masih diimpor. Pelaku industri kosmetik lokal membutuhhkan pasokan bahan baku impor sekitar 60-80%. "Sekarang ini, kita bekerjasama dengan seluruh elemen dari industri kosmetik bahu-membahu menggali potensi yang ada di Indonesia. Sehingga persentase bahan bahu yang diimpor dari luar itu semakin lama semakin rendah," pungkasnya. (sd)

Labels: Ekonomi

Thanks for reading Nilai Pasar Industri Kosmetik Diproyeksikan Rp161 Triliun di 2025. Please share...!

Back To Top