Eramet-YCAB Gandeng 600 Wirausaha Perempuan, Siapkan Langkah Inklusif Lewat LAKSMI

(Ki-Ka) CEO Eramet Indonesia Jérôme Baudelet (ketiga dari kiri); Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Choiri Fauzi (keempat dari kiri); Menteri Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahhman (kelima dari kiri); Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos (keenam dari kiri); dan Sekretaris Jenderal YCAB Foundation Adelle Odelia Tanuri (ketujuh dari kiri)


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Inisiatif ini merupakan bagian dari program global Women for Future milik Eramet, yang telah berhasil diimplementasikan di berbagai negara tempat Eramet beroperasi untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan.

Dengan tingginya jumlah wirausaha perempuan, CEO Eramet Indonesia Jérôme Baudelet berharap agar program LAKSMI dapat membantu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi wirausaha perempuan, sekaligus memperkuat kapasitas dan pemberdayaan mereka di Indonesia. "Tahap awal, program LAKSMI akan memberikan pelatihan literasi keuangan dan pemasaran digital secara daring kepada 600 wirausaha perempuan ultra mikro di Jakarta dan Ternate," tuturnya, Kamis (26/6/2025).

Di akhir program, sebanyak 75 peserta yang terpilih nantinya menerima hibah masing-masing senilai US$500 atau setara Rp8 juta. Dana tersebut ditujukan untuk mendukung pengembangan usaha secara berkelanjutan. Proses seleksi dilakukan berdasarkan sejumlah indikator, seperti peningkatan pengetahuan, partisipasi aktif, keterampilan digital, dan komitmen dalam mengembangkan usaha.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal YCAB Foundation, Adellene Odelia Tanuri, menyambut baik hadirnya kolaborasi dengan Eramet melalui kegiatan program LAKSMI. Program ini sangat sejalan dengan misi YCAB Foundation untuk memperkuat peran perempuan dalam ekonomi. “Kami percaya pemberdayaan ekonomi perempuan bukan sekadar soal penghasilan, melainkan tentang menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Perempuan yang berdaya akan memberikan dampak langsung pada anak-anak mereka, memperkuat keluarga, dan membangun komunitas yang lebih tangguh. Dari situlah perubahan dimulai, dan rantai kemiskinan bisa diputus,” tuturnya.

Berdasarkan data Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), jumlah pelaku UMKM di Indonesia hingga Mei 2025 tercatat mencapai 57 juta unit usaha, termasuk jenis usaha Ultra Mikro (UMi). Dari total tersebut, 64,5% atau sekitar 37 juta unit usaha di antaranya dikelola oleh perempuan. Meskipun memiliki kontribusi yang signifikan, wirausaha ultra mikro perempuan masih menghadapi berbagai tantangan struktural, terutama dalam hal akses terhadap permodalan, pendampingan usaha, serta pemanfaatan teknologi digital. Saat ini, baru sekitar 12% UMKM yang telah sepenuhnya mengadopsi teknologi digital dalam operasional mereka. (ym)

Labels: Ekonomi

Thanks for reading Eramet-YCAB Gandeng 600 Wirausaha Perempuan, Siapkan Langkah Inklusif Lewat LAKSMI. Please share...!

Back To Top