ZTE Dorong Kemajuan Demokratisasi Komputasi dan AI

Cui Li, Chief Development Officer (CDO), ZTE


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- ZTE kian aktif memperkuat ekosistem digital nasional dan mempercepat transformasi digital Indonesia. Mei lalu di Jakarta, misalnya, melalui acara ZTE Global Service Ecosystem Forum 2025, mereka mengemukakan konsep layanan jaringan konektivitas yang didukung AI. Di Asia sendiri, ZTE telah berkolaborasi dengan 130 operator telekomunikasi untuk menyediakan jaringan konektivitas bermutu tinggi kepada 500 juta pengguna.

Menurut Cui Li, Chief Development Officer (CDO), ZTE, prioritas utama dalam kemajuan AI tetap konsisten, yakni membangun infrastruktur yang efisien, mengoptimalkan algoritma, dan memastikan penerapan yang praktis.

Sejalan dengan hal ini, ZTE mengutamakan infrastruktur komputasi, optimalisasi algoritma, dan kolaborasi edge-terminal. Melalui inovasi, ZTE berkomitmen memajukan demokratisasi komputasi dan AI, serta membangun basis transformasi teknologi pintar di beragam industri.

Fokus ZTE pada pengembangan infrastruktur juga tercermin di Indonesia, terutama melalui kolaborasi yang terjalin dengan operator-operator telekomunikasi lokal.

Selain itu, ZTE resmi bekerja sama dengan XLSMART, entitas baru yang terbentuk setelah merger PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk. ZTE berkomitmen mendukung XLSMART dalam proses integrasi dan transformasi jaringan, serta menciptakan infrastruktur yang siap memenuhi kebutuhan masa depan dengan efisiensi dan kinerja optimal.

Sebelumnya, ZTE telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Telkomsel untuk mengimplementasikan teknologi AI, 5G-LAN, dan solusi ultra-compact pada private network. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas broadband sekaligus mempercepat transformasi digital di beragam industri di Indonesia.

Lewat inovasi, ZTE berupaya meletakkan dasar-dasar teknologi pintar yang mengintegrasikan "jaringan, komputasi, dan energi". Berpusat pada data, algoritma, dan teknologi, ZTE menempuh pengembangan multidimensi yang menghasilkan semakin banyak manfaat.

Dengan filosofi "AI untuk semua", ZTE menyatukan AI dengan TIK untuk mengembangkan solusi komputasi lengkap untuk seluruh skenario. ZTE juga aktif meningkatkan penggunaan AI di sektor-sektor konsumsi, rumah, dan perindustrian, sekaligus mempercepat demokratisasi AI.

"ZTE akan selalu meningkatkan daya saing produk dan solusinya, membangun ekosistem yang lebih terintegrasi bersama mitra-mitra, serta meningkatkan konvergensi dan inovasi AI dan TIK," kata Cui Li, Senin (30/5/2025).

Bersama mitra-mitra ekosistem, ZTE ingin menjawab sejumlah tantangan dari sisi privasi, keamanan, dan etika dalam bidang AI. Tujuannya, menciptakan ekosistem terbuka, kolaboratif, dan terpercaya, serta mendorong kemajuan teknologi digital dan cerdas di seluruh industri menuju era peradaban yang baru.

Di GTI Summit Shanghai 2025, Cui Li menyampaikan paparan berjudul "Intelligent Connectivity, Infinite Future", serta memenuhi undangan dalam acara peluncuran "China Mobile 5G-A Enablement for the Trifecta of New Information Consumption Services White Paper".

Dalam paparannya, Cui Li membahas eksplorasi sistematis, capaian nyata, dan wawasan strategis ZTE dalam tiga dimensi utama: konektivitas tingkat lanjut, komputasi cerdas untuk semua, dan penerapan di edge serta terminal.

Dalam segi konektivitas tingkat lanjut, ZTE berkolaborasi dengan para mitra untuk mempercepat perkembangan teknologi jaringan, dari 5G ke 5G-A, serta 6G, guna membangun neural hub pada era teknologi pintar.

Untuk bidang komputasi cerdas, ZTE berfokus mengembangkan perangkat keras, perangkat lunak, serta data demi membangun infrastruktur yang efisien, serta mewujudkan implementasi efektif dan meningkatkan kecerdasan. Hasilnya, ZTE berhasil memaksimalkan valuasi data, serta mendorong kemajuan untuk semua pihak.

Dari sisi implementasi edge dan terminal, berlandaskan filosofi "AI for All", ZTE melansir solusi pintar dengan rangkaian lengkap untuk seluruh skenario. Solusi ini ikut menghemat biaya, meningkatkan efisiensi, serta menurunkan emisi karbon.

Cui Li menekankan, konektivitas pintar bukanlah semata-mata teknologi yang bekerja sendirian, melainkan menuntut kerja sama dari seluruh ekosistem. Target akhirnya, mewujudkan masa depan yang didukung konektivitas yang tersedia di setiap lokasi, teknologi cerdas dengan potensi tanpa batas, serta berbagai peluang. (sd)

Labels: IPTEK

Thanks for reading ZTE Dorong Kemajuan Demokratisasi Komputasi dan AI. Please share...!

Back To Top