Hadapi Era Beauty 4.0, Miracle Tingkatkan Layanan dengan Launching Clinic di Citraland

(Kiri) dr. Lanny Juniarti, Dipl. AAAM, Founder dan President Director Miracle Aesthetic Clinic Group saat prosesi pemotongan tumpeng di acara Grand Opening Miracle Aesthetic Clinic Citraland Surabaya, Jumat (22/2/2019)


SURABAYA (IndonesiaTerkini.com)- Setelah dari tahun 2004, cabang Miracle Aesthetic Clinic HR. Muhammad, Surabaya melayani para pelanggannya, kini di tahun 2019 clinic tersebut berpindah ke kawasan Citraland.

Dr. Lanny Juniarti, Dipl. AAAM, Founder dan President Director Miracle Aesthetic Clinic Group mengatakan, tujuan kami berpindah dari clinic Miracle HR Muhammad ke kawasan Citraland, adalah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggan. Selain itu berpindahnya Miracle HR Muhammad menjadi Miracle Citraland, adalah untuk meningkatkan layanan kami terutama dalam menghadapi era beauty 4.0.

"Era digital telah memberi dampak yang besar pada industri estetika secara global. Di industri estetika, fenomena tren timbul karena pengaruh dari perkembangan teknologi dan sosial media. Industri 4.0 inipun telah menyeret industri estetika memasuki era Beauty 4.0,” ujarnya, Jumat (22/2/2019).

Ditambahkannya, seperti halnya revolusi industri berkembang dan mengalami perubahan dari industri 1.0 menuju 4.0, demikian pula beauty industry mengalami revolusi. Pada Beauty 1.0, konsep perawatan fokus hanya pada 1 dimensi saja, yaitu dokter menggunakan apa yang disebut dengan golden ratio. Dan dari sudut pandang dokterlah yang menentukan perawatan yang terbaik bagi pelanggan.

"Pada Beauty 2.0, masyarakat menginginkan tampilan wajah dengan perfect look namun tetap memiliki keaslian, versi terbaik dari dirinya, tidak menjadi diri orang lain. Sedangkan era Beauty 3.0 tuntutan masyarakat kian berkembang. Mereka tidak hanya sekadar ingin menyempurnakan tampilan wajahnya namun perawatan kecantikan yang dilakukan dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka," tandasnya.

Saat ini, lanjutnya, industri kecantikan telah memasuki era Beauty 4.0. Era digital sangat mempengaruhi perubahan di industri kecantikan. Media sosial bukan hanya menciptakan social network, akan tetapi juga akhirnya menyebabkan munculnya Sosial Beauty. Media sosial merupakan sarana untuk eksistensi dan aktualisasi diri bagi masyarakat. Namun media sosial juga merupakan sarana kebebasan berekspresi bagi masyarakat, menyuarakan opini, aspirasi, pendapatan, komentar dan kritik. Eksistensi diri seseorang di media sosial dapat menimbulkan dampak yang positif, atau menuai banyak kritik dan menimbulkan haters. Hal ini tentunya menimbulkan dampak pada sosial dan psikologi seseorang.

"Demikian juga di Sosial Beauty, penampilan seseorang dapat menjadi pujian, sindiran, atau bahkan menjadi hujatan. Pada akhirnya hal inilah yang membuat terbentuknya tuntutan baru di dunia estetika. Beauty 4.0 kini tidak lagi fokus pada sudut pandang dokter. Tidak lagi terikat pada sudut pandang dan keinginan individu saja. tidak juga berorientasi hanya pada 1 atau 2 dimensi, namun multidimensional. Di era ini kecantikan terikat pada banyak faktor, terkait pada opini orang lain yang menilainya, social awareness hingga opini publik, yang berorientasi dengan fisik dan emosional individu," katanya.

Dr. Lanny juga menambahkan, beberapa tahun yang lalu, dokter akan memberikan arahan mana perawatan yang tepat bagi klien, namun seiring berjalannya waktu, mereka juga mempunyai keinginan untuk mengikuti tren yang sedang terjadi. Sebagai seorang ahli di bidang estetik, kami harus dapat menyarankan perawatan apa yang tepat, untuk memenuhi apa yang menjadi keinginan klien, dengan tetap memilki kekhasan tampilan wajahnya, menjadi versi terbaik dari dirinya. Sehingga rasa percaya diri mereka semakin bertambah. "Namun tidak cukup sampai disitu saja, juga perlu memahami juga apakah perwatan kecantikan yang dilakukan dapat memberikan dampak yang baik pada kehidupan sosial mereka. Jangan sampai, misalnya wajah pelanggan malah menjadi bahan hujatan orang lain, seperti tidak proporsional maupun terlihat aneh," katanya.

Dr.lanny mempertegas, goal dari Beauty 4.0, bagaimana para praktisi dapat memenuhi keempat dimensi tersebut merupakan sebuah tantangan. Bagaimana kita menyempurnakan tampilan wajah sesuai versi terbaiknya, namun tetap terlihat natural, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memberi dampak positif bagi mereka saat berinteraksi dengan orang lain. Hasil perawatan yang kita lakukan harus dapat memberikan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi kehidupan sosial mereka. Oleh karena itu dalam menghadapi era baru yang secara global telah merubah industri estetika, selain dengan sumber daya manusia, khususnya dokter yang harus dapat menerapkan setiap dimensi dari Beauty 4.0, Miracle mendirikan clinicnya di Citraland bukan sekedar untuk memberikan kenyamanan bagi pelanggannya namun teknologi yang canggih dan inovasi perawatan terkini juga disediakan untuk memberi hasil perawatan yang optimal.

"Miracle Citraland hadir untuk masyarakat di Surabaya sebagai destinasi untuk mengatasi berbagai problem kuno dan kulit, selaras dengan komitmen Miracle untuk selalu membantu para pelanggan miliki kualitas kehidupan sosial yang lebih baik," tutupnya. (dri)
Labels: era beauty 4.0, grand opening miracle aesthetic clinic citraland, indonesiaterkini.com, miracle aesthetic clinic

Thanks for reading Hadapi Era Beauty 4.0, Miracle Tingkatkan Layanan dengan Launching Clinic di Citraland. Please share...!

Back To Top