Refleksi Akhir Tahun 2021, BI Optimis Inflasi di Jatim Terkendali

Sejumlah pejabat yang hadir langsung di Acara Refleksi Akhir Tahun 2021 yang digelar KPw BI Jatim, Selasa (28/12/2021)



SURABAYA (IndonesiaTerkini.com)- Kondisi permintaan yang berangsur membaik seiring dengan vaksinasi, konsistensi penerapan protokol kesehatan, kolaborasi dan sinergi, mampu meningkatkan confidence masyarakat dalam beraktivitas.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, menyampaikan itu di Acara “Refleksi Akhir Tahun 2021” di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Selasa (28/12/2021). Kegiatan bertajuk Optimis Jatim Bangkit ini digelar KPw BI Jatim dalam rangka upaya pengendalian inflasi dan pemulihan ekonomi berkelanjutan menyongsong tahun 2022. Selain dihadiri secara langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kepala OJK Kantor Regional 4 Jatim Bambang Mukti Riyadi, Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan, dan anggota TPID Jatim, juga diikuti secara virtual oleh 38 Bupati/Walikota se-Jatim.

Dalam acara ini Budi Hanoto menyampaikan beberapa catatan pencapaian tahun 2021, yang disebutkan sebagai wujud kerja keras dalam menghadapi tantangan di tengah pandemi Covid-19 dan bencana alam sepanjang tahun 2021.

Dikatakan, peningkatan permintaan dan confidence masyarakat tercermin dari pencapaian kinerja inflasi Jawa Timur pada November 2021 sebesar 2,22% (yoy), yang sekaligus sudah berada dalam kisaran sasaran inflasi 3% ± 1% tahun 2021. “Di tahun 2021 ini geliat ekonomi di Jatim mulai bertumbuh dengan baik. Di tahun 2022 ini nanti TPID Jatim akan terus melakukan peningkatan sinergi dengan Bupati/walikota di Jatim, sehingga pertumbuhan ekonomi di Jatim di 2022 menjadi lebih baik lagi,” katanya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 di Jatim telah terkendali dan melandai. Seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur telah memasuki risiko rendah/zona kuning. Masyarakat diminta senantiasa menjaga protokol kesehatan Covid-19. Disampaikan pula, capaian target vaksinasi akan terus ditingkatkan di tengah upaya Jatim meningkatkan akses transportasi dalam rangka menambah koneksitas di Jatim. Seiring itu, tantangan disparitas harga antar daerah serta pengendalian inflasi akan tetap difokuskan pada 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan implementasi komunikasi yang efektif.

Kepala OJK KR 4 Jatim Bambang Mukti Riyadi mengaku optimis Jatim Bangkit di tahun 2022. Bambang mengatakan, langkah strategis OJK dalam meningkatkan kapasitas produksi pertanian dan sumber daya lainnya melalui media akses pembiayaan akan dioptimalkan, antara lain melalui pemilihan skema pembiayaan yang sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki Jatim.

Sedangkan Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan mengutarakan peningkatan value added dari produksi komoditas yang dihasilkan di Jawa Timur harus ditingkatkan dan didukung agar dapat memacu pergerakan ekonomi menjadi lebih baik.

Dia juga mengemukakan jurus-jurus pengendalian inflasi dari beberapa daerah, di antaranya Kabupaten Mojokerto dan Kota Malang, dengan harapan dapat menginspirasi strategi pengendalian inflasi di daerah lainnya. Pemanfaatan fasilitas digital dalam pengendalian harga yang dilakukan kedua kabupaten/kota tersebut akan memberikan kemudahan bagi pemangku kebijakan dalam memantau perkembangan harga, selain manfaat lainnya dalam akselerasi proses produksi komoditas hasil pertanian dan lain-lain.

Dia menambahkan, optimalisasi potensi kerjasama antar daerah juga merupakan simpul utama dalam menjaga kelancaran distribusi dan ketersediaan pasokan antar daerah. (dri)

Labels: Ekonomi

Thanks for reading Refleksi Akhir Tahun 2021, BI Optimis Inflasi di Jatim Terkendali. Please share...!

Back To Top