(Foto: ilustrasi) |
JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- SAP SE (NYSE: SAP) hari ini mengumumkan sebuah studi internasional menemukan bahwa akses terhadap anggaran yang tepat merupakan kunci transformasi digital di kelas menengah.
The SAP Digital Transformation Executive Study* menemukan bahwa lebih dari seperlima (21 persen) dari semua usaha kecil dan menengah (UKM) yang disurvei menyatakan kurangnya anggaran sebagai kendala terbesar untuk menjadi bisnis digital yang sesungguhnya. Alasan lainnya adalah kurangnya waktu (15 persen) dan teknologi canggih (15 persen).
Kurangnya pengetahuan karyawan tampaknya bukan alasan lambannya digitalisasi dalam bisnis kelas menengah. Hanya 8 persen UKM yang menganggap ini sebagai tantangan terbesar dan hanya 7 persen yang melihat perencanaan yang buruk sebagai masalah dalam perjalanan digital mereka. Dengan demikian, segmen UKM sangat berbeda dengan perusahaan besar, yang mengatakan tantangan terbesar mereka adalah kurangnya keahlian dari karyawan (25 persen).
Tambahan wawasan lainnya meliputi:
- Pengalaman pelanggan adalah titik awal transformasi digital. Hampir semua (92 persen) "pemimpin digital" paling sukses - sebuah kelompok yang dikenal sebagai pemimpin yang lebih cerdas, efektif dan cepat menciptakan perubahan daripada pesaing mereka - yang disurvei memiliki proses digital untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
- Kelompok "pemimpin digital" yang sama (73 persen) mengatakan secara berlebihan bahwa upaya digital membantu dalam menarik dan mempertahankan bakat terbaik.
- Lebih dari setengah (57 persen) dari semua UKM yang disurvei melihat waktu yang lebih singkat ke pasar sebagai penggerak keuntungan terbesar bagi perusahaan mereka dalam dua tahun ke depan. Peningkatan kesadaran merk berada di peringkat kedua (39 persen), diikuti oleh peningkatan keterlibatan karyawan (38 persen) dan pengembangan produk dan layanan baru (36 persen).
- Hanya 3 persen UKM yang mengatakan bahwa proyek transformasi digital mereka dikelola oleh tim yang berdedikasi, dibandingkan dengan 24 persen perusahaan besar.
- Tidak peduli ukurannya, tanggung jawab utama transformasi digital di perusahaan itu terletak pada departemen TI (75 persen), sehingga sangat penting untuk berperan aktif dalam strategi perencanaan dan penetapan perusahaan. (red/dri)