Minahasa Hebat Genjot Kinerja, Ada Rencana Dividen

Paparan publik PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT), usai RUPST Tahun Buku 2023 di Jakarta, Rabu (15/5/2024)


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT), perusahaan real estat berbasis di Minahasa, Sulawesi Utara, menargetkan pendapatan bersih mencapai Rp 65,4 miliar pada 2024 atau meningkat 34% dibandingkan target tahun 2023.

Sepanjang tahun lalu, Minahasa Membangun Hebat mencatatkan pendapatan bersih Rp 37,5 miliar atau naik 10,75% dari tahun 2022 yang sebesar Rp 33,86 miliar. Kenaikan pendapatan bersih seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara masif, sehingga meningkatkan daya beli masyarakat yang didukung oleh percepatan proses pembangunan unit-unit rumah yang siap untuk dipasarkan. Perseroan mampu mencatatkan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp 9,65 miliar, kendati melandai dibandingkan tahun sebelumnya Rp 13,91 miliar. Hal itu seiring dengan kenaikan biaya produksi yang dipicu oleh kenaikan harga bahan baku.

Direktur Utama Minahasa Membangun Hebat (HBAT), Go Ronny Nugroho menjelaskan, pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun adalah hasil kerja keras seluruh manajemen dalam menerapkan strategi dan prinsip keberlanjutan. Tahun lalu, perseroan mampu merealisasikan 77% dari target pendapatan bersih yang sebesar Rp 48,9 miliar. “Kami komit untuk merealisasikan target tahun ini, yang didukung oleh beberapa indikator makro ekonomi dan keunggulan kompetitif perseroan,” kata Go Ronny Nugroho dalam paparan publik, usai RUPST Tahun Buku 2023, Rabu (15/5/2024).

Adapun beberapa indikator pendukung prospek bisnis 2024 adalah pertumbuhan ekonomi nasional 2023 yang tumbuh 5,05% dan diprediksi terus berlanjut pada 2024, termasuk di sektor properti. Selain itu, potensi sektor properti masih tinggi, jika mengacu data Survei Ekonomi Nasional (Susenas) 2021 yang menunjukkan kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan (backlog) di Indonesia mencapai 12,71 juta rumah tangga. Di sisi lain, potensi kredit pemilikan rumah (KPR) masih tinggi karena setiap tahun ada sekitar 800.000 keluarga baru yang menjadi pasar potensial, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS). Bank Indonesia (BI) juga memperpanjang pelonggaran rasio loan to value (LTV) KPR demi mendorong sektor properti. Khusus sektor properti di Sulawesi Utara, yang menjadi basis emiten berkode saham HBAT tersebut, diprediksi terus naik setelah tahun 2023 tumbuh 3,75%.

Go Ronny menjelaskan bahwa perseroan juga memiliki sejumlah keunggulan kompetitif, di antaranya lokasi proyek yakni Perumahan Sawangan Permai yang strategis dan berbatasan langsung dengan Manado, Ibu Kota Sulawesi Utara. Proyek HBAT juga memiliki harga yang kompetitif, namun tetap memberikan spesifikasi teknis serta kualitas bangunan yang setara dengan kompetitor. “Sebab itu, kami optimistis perseroan tumbuh pada 2024 dan tahun-tahun mendatang,” ucapnya.

Sepanjang tahun 2023, HBAT telah membangun 324 unit rumah yang terbagi dalam beberapa klaster dan tipe. Tahun ini, perseroan akan terus fokus meningkatkan penjualan baik melalui strategi above the line (publikasi) maupun below the line (partisipasi pameran dan lainnya).

Dana Hasil IPO

Direktur HBAT, Andrie Rianto mengungkapkan bahwa perseroan masih memiliki sisa dana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebesar Rp 5 miliar per Desember 2023, setelah dana IPO sebesar Rp 18,79 miliar dialokasikan sesuai dengan rencana. Pada 28 Juli 2023, perseroan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menawarkan sebanyak 240.740.800 saham dengan harga perdana Rp 108 per saham. Pada 7 Agustus, saham HBAT resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan meraih dana IPO Rp 26 miliar sebelum dikurangi biaya emisi.

“Dana hasil IPO digunakan untuk pembelian landbank 46,2%, biaya pembangunan fasilitas umum, sarana, dan prasarana perumahan 45,36%, serta sisanya untuk modal kerja,” ungkap Andrie.

Perseroan juga berencana membagikan dividen mulai tahun 2025 sebesar 20% dari laba bersih 2024. Namun, pembagian dividen ini harus memenuhi ketentuan UU Perseroan Terbatas (PT), yakni boleh dibagikan bila perseroan mempunyai saldo laba positif. Per Desember 2023, total ekuitas HBAT naik 93% menjadi Rp 69,83 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 36,24 miliar, karena ada tambahan modal disetor.

Dari ekuitas tersebut, ada saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp 25,05 miliar, naik 59% dari tahun sebelumnya Rp 15,74 miliar. Total aset naik 78% menjadi Rp 70,78 miliar pada Desember 2023 dari tahun sebelumnya Rp 39,57 miliar, karena aset lancar dan aset tetap meningkat signifikan. Dengan total kewajiban Rp 950,97 juta per Desember 2023, maka rasio debt to equity ratio (DER) HBAT hanya sebesar 0,013 kali. Itu berarti, kemampuan perseroan membayar utang jangka pendek maupun utang jangka panjang masih terkendali. (sd)

Labels: Ekonomi

Thanks for reading Minahasa Hebat Genjot Kinerja, Ada Rencana Dividen. Please share...!

Back To Top