Ekspor Furnitur dan Kerajinan Tembus Rp10,57 Triliun

Menteri Perdagangan Budi Santoso didampingi Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi dan Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur meluncurkan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2026 yang berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (21/5/2025)


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Ekspor furnitur dan kerajinan Indonesia di kuartal I/2025 mencapai US$644,83 juta atau Rp10,57 triliun (kurs rupiah Rp Rp16.399). Nilai ini meningkat 0,85% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Negara utama tujuan ekspor Indonesia itu antara lain, Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Jerman, dan Prancis.

Sementara itu, pada 2024, Indonesia tercatat sebagai negara eksportir furnitur dan kerajinan ke-20 dunia, dengan total ekspor mencapai US$2,43 miliar atau sekitar Rp39 triliun. Untuk memacu ekspor furnitur dan kerajinan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) meluncurkan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2026 di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Rabu, (21/5/2025). Ajang ini digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City di Kabupaten Tangerang, Banten, pada 5─8 Maret 2026.

Menteri Perdagangan Budi Santoso, menyampaikan kegiatan ini merupakan komitmen nyata sinergi pemerintah dan pelaku industri dalam mendukung pertumbuhan ekspor nasional. Komitmen melalui IFEX 2026 ini menjadi dorongan bagi sektor furnitur dan kerajinan yang memiliki potensi besar di pasar global. “Kami mengapresiasi upaya kolaboratif asosiasi, pelaku usaha, dan berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja ekspor nonmigas Indonesia melalui promosi seperti penyelenggaraan pameran dagang. Pada pameran IFEX, Indonesia diharap semakin menunjukkan eksistensinya sebagai pemasok furnitur dan kerajinan yang kompetitif di pasar global,” ujar Budi.

Menteri yang akrab disapa Busan ini mengatakan Indonesia dikenal sebagai salah satu negara produsen furnitur berkualitas tinggi. Indonesia memiliki kekayaan material alami yang melimpah. Indonesia juga didukung kemampuan produksi yang unggul di sisi estetika dan fungsionalitas. Hal ini menjadikan furnitur Indonesia memiliki keunggulan di pasar global. “Pelaku usaha furnitur dan kerajinan di Indonesia juga mulai menerapkan prinsip keberlanjutan dalam proses bisnisnya. Langkah ini semakin memberi nilai tambah yang memperkuat citra positif produk Indonesia di pasar internasional,” ucapnya.

Indonesia tetap perlu mendorong peningkatan ekspor furnitur dan kerajinan. Terutama, untuk bersaing dengan negara-negara produsen furnitur dan kerajinan lainnya seperti Vietnam dan Malaysia.

“Selain itu, ketidakpastian ekonomi global serta kebijakan tarif dari Amerika Serikat tentu dapat memengaruhi kinerja bisnis furnitur dan kerajinan Indonesia,” kata Mendag Busan. (sd)

Labels: Ekonomi

Thanks for reading Ekspor Furnitur dan Kerajinan Tembus Rp10,57 Triliun. Please share...!

Back To Top