![]() |
Penjelasan pameran “Glasstech Asia dan Fenestration Asia 2025" |
JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Pameran “Glasstech Asia dan Fenestration Asia 2025” akan kembali diselenggarakan di Indonesia, menandai langkah awal menuju pameran berskala lebih besar dan berdampak luas. Hal ini seiring dengan pertumbuhan positif sektor industri yang membutuhkan produk kaca industri dan manufaktur di Indonesia dan kawasan lainnya.
Menurut Rafidi Iqra Muhammad, Direktur PT Debindo Global Expo, pameran teknologi kaca terkemuka di Asia ini akan menjadi pendorong pertumbuhan berbagai industri dalam penggunaan produk kaca. Terutama di sektor konstruksi bangunan properti komersial dan residensial di Indonesia, yang secara konsisten menunjukkan pertumbuhan positif dengan dukungan dari industri kaca untuk fasad eksterior (dinding, pintu, dan jendela) serta struktur kaca interior. “Pameran ini bukan sekadar sebuah acara, melainkan sebuah platform strategis yang mempertemukan para profesional industri untuk menjalin relasi bisnis, mendorong terobosan inovatif, serta saling menginspirasi demi mendorong pertumbuhan dan kemajuan industri kaca dan fenestrasi di kawasan Asia,” ujar Michael Wilton, CEO dan Direktur Utama MMI Asia, dalam acara peluncuran tersebut.
Mengusung tema “Asia’s Largest Network of Glass and Facades”, Glasstech Asia dan Fenestration Asia 2025 menegaskan kembali komitmennya sebagai platform paling dinantikan bagi teknologi kaca dan fenestrasi di Asia Tenggara. Menyambut edisi ke-21-nya, Glasstech dan Fenestration Asia merayakan lebih dari dua dekade mendorong batas-batas industri, menciptakan peluang, dan membentuk masa depan industri kaca dan fenestrasi. Diselenggarakan oleh Messe Muenchen International dan Singapore Glass Association, Glasstech Asia dan Fenestration Asia 2025 tidak hanya menjadi platform jaringan bisnis, tetapi juga bertujuan mempercepat kemajuan industri melalui pengembangan teknologi, peningkatan efisiensi produksi, dan mengedepankan material berkelanjutan.
Pada penyelenggaraan tahun 2025, pameran ini akan menyoroti berbagai kategori produk unggulan, termasuk architectural glass profiles, aluminium profile, composite profiles uPVC untuk pintu dan jendela, material konstruksi untuk pintu dan jendela, serta bahan kimia dan komponen pendukung lainnya. Sektor konstruksi Indonesia berada pada jalur pertumbuhan yang kuat, diproyeksikan mencapai Rp2.775 triliun pada tahun 2028 dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 5,7 persen.
Ekspansi ini, yang didorong oleh investasi dalam infrastruktur berkelanjutan dan proyek bangunan hijau, membuka peluang besar bagi solusi mutakhir dan desain masa depan. Sebagai pusat inovasi, Indonesia adalah tempat yang sempurna untuk teknologi berkelanjutan yang visioner. (sd)
Thanks for reading Glasstech Asia dan Fenestration Asia 2025 Kembali Digelar di Indonesia. Please share...!