Schneider Electric Raih Rekor MURI Usai Latih Lebih dari 7.800 Instalatir Listrik Lewat Gerakan Listrik Aman

Presiden Direktur Schneider Electric Indonesia dan Timor-Leste, Martin Setiawan


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Schneider Electric kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong standar keselamatan kelistrikan di Indonesia. Dalam ajang Innovation Day for Electrician 2025 yang digelar di Jakarta, perusahaan global yang dikenal sebagai pemimpin dalam transformasi digital untuk pengelolaan energi dan otomasi ini mencetak rekor baru dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

Rekor ini diberikan atas penyelenggaraan pelatihan instalasi listrik dengan jumlah peserta terbanyak, melibatkan lebih dari 7.800 instalatur dari 15 asosiasi dan komunitas kelistrikan. Kegiatan ini berlangsung serentak di sepuluh kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, hingga Kalimantan Timur, baik secara daring maupun luring. Pelatihan ini merupakan bagian dari kampanye nasional Gerakan Listrik Aman, yang diinisiasi oleh Schneider Electric untuk mendorong kesadaran publik akan pentingnya keselamatan instalasi listrik sejak awal pembangunan rumah. Kampanye ini juga sejalan dengan program strategis pemerintah dalam membangun tiga juta rumah layak huni yang aman dan sesuai regulasi kelistrikan.

Tak bisa dimungkiri, instalasi listrik menjadi salah satu faktor penting dalam menciptakan lingkungan hunian yang aman. Data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat bahwa lebih dari 60% kasus kebakaran bangunan disebabkan oleh masalah kelistrikan. Hal ini menekankan pentingnya penggunaan perangkat perlindungan kelistrikan seperti GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa)-dikenal pula sebagai RCCB atau ELCB-yang mampu mendeteksi arus bocor dan memutuskannya secara otomatis, mencegah risiko sengatan listrik dan kebakaran.

“Listrik menjadi faktor utama penyebab kebakaran di area perumahan. Ini adalah perhatian kita bersama untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam penerapan keselamatan ketenagalistrikan pada level rumah tangga,” ujar Jisman P. Hutajulu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM.

Ia menambahkan, “Sebagai langkah awal, pemerintah akan terus melakukan sosialisasi secara masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemilik instalasi akan pentingnya penerapan GPAS.”

Presiden Direktur Schneider Electric Indonesia dan Timor-Leste, Martin Setiawan, menegaskan pentingnya instalasi yang sesuai standar sebagai langkah awal menciptakan sistem kelistrikan yang aman. “Keselamatan kelistrikan dimulai dari instalasi yang benar dan sesuai standar. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa para instalatur listrik memahami secara mendalam pentingnya penggunaan perangkat proteksi kelistrikan seperti GPAS,” jelasnya.

Sementara itu, pihak MURI melalui Andre Purwandono, Senior Customer Relations Manager, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini. “Pemecahan rekor ini bukan sekadar pencapaian kuantitatif, tetapi simbol kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui edukasi teknis dan pemanfaatan teknologi proteksi listrik,” ujarnya.

Sebagai bentuk konkret dari kampanye ini, Schneider Electric menghadirkan produk GPAS atau RCCB Domae, yang dirancang khusus untuk penggunaan di sektor hunian seperti rumah tinggal dan apartemen. Domae tersedia dalam dua jenis sensitivitas: 30 mA untuk perlindungan terhadap sengatan listrik dan 300 mA untuk mencegah bahaya kebakaran akibat arus sisa.

Schneider Electric juga menyediakan berbagai saluran informasi dan edukasi agar masyarakat dapat mengenali produk asli serta membeli melalui distributor resmi. Salah satunya adalah melalui situs resmi mereka di se.com serta aplikasi mySchneider. Dengan inisiatif seperti ini, Schneider Electric berkomitmen menciptakan rumah yang nyaman dengan instalasi listrik yang aman, yang sejalan dengan visi mereka: Life Is On untuk semua.  (ym)

Labels: Ekonomi

Thanks for reading Schneider Electric Raih Rekor MURI Usai Latih Lebih dari 7.800 Instalatir Listrik Lewat Gerakan Listrik Aman. Please share...!

Back To Top