![]() |
Ahli gizi dr Rita Ramayulis DCN, M. Kes menjelaskan manfaat keju bagi kesehatan di sela kampanye Karnaval Keju Nusantara yang digelar Meg Cheese dan Kementerian Pariwisata di Jakarta, Rabu (4/6/2025) |
JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Selain sumber protein dan kalsium, keju ternyata bermanfaat untuk merangsang hormon dopamine yang memberikan rasa bahagia. Ini bisa menjadi pengganti makanan manis sebagai camilan menyehatkan.
“Keju dibuat dari susu yang difermentasi. Keju mengandung zat pembangun tubuh, yaitu protein dan mineral kalsium, kalium, hingga asam folat. Namun tak banyak yang tahu, bahwa keju berhubungan dg kesehatan mental karena keju dapat merangsang terbentuknya hormon bahagia, yaitu dopamine,” ungkap Ahli gizi dr Rita Ramayulis DCN, M. Kes di sela kampanye ‘Karnaval Keju Nusantara’ yang digelar Meg Cheese dan Kementerian Pariwisata di Jakarta, Rabu (4/6/2025).
dr Rita menjelaskan, hormon dopamine ini terbentuk, karena peran bakteri asam laktat, seperti bakteri Lactobacillus, dalam proses fermentasi pembuatan keju. “Bakteri asam laktat ini ada hubungan dengan persarafan otak untuk stimulasi hormon bahagia, hormon dopamine,” jelas dr Rita.
Di pencernaan, bakteri asam laktat ini, lanjut dr Rita, akan menyehatkan pencernaan sehingga imunitas tubuh pun terjaga.
Selain distimulasi oleh bakteri asam laktat, hormon dopamine juga terbentuk karena adanya protein tinggi pada keju, yaitu jenis protein titodin dan peptodabioaktif. “Protein Ini menstimulasi hormon dopamin. Biasanya orang pancing dopamin dengan makanan manis yang micu diabetes. Jadi, keju bisa menjadi alternatif snack. Selain meningkatkan cita rasa, dan bergizi, keju membantu meningkatkan hormon dopamin untuk kebahagiaan,” ujar dr Rita.
Lalu lemak keju juga sangat baik. “Keju mengandung jenis lemak linoleat yang funginya untuk kognitif dan persarafan otak,” ungkap dr Rita.
Tingkatkan Stamina
Dengan kandungan proteinnya, keju, kata dr Rita, sangat bagus untuk meningkatkan stamina. “Keju membentuk stamina dan ketahanan fisik, serta membangkitkan hormon kebahagian. Ini pas untuk orang-orang yang suka traveling,” ujar dr Rita.
Sayangnya, konsumsi keju masih sangat rendah di Indonesia. “Konsumsi keju ornag Indonesia baru 0,3 gram/orang/tahun,” ungkap Thomas A. Pamudji, President Director PT Megmilk Snow Brand Indonesia.
Karena itu, melalui kampanye Karnaval Keju Nusantara’, Meg Cheese berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata, memperkenalkan kemasan edisi spesial ‘Wonderful Indonesia’. Setiap desain menampilkan keindahan 4 Destinasi dari 10 Destinasi Prioritas Pariwisata Indonesia, yaitu Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.
“Memang, sehar-hari, keju bukan makanan utama di Indonesia. Namun, dengan edukasi, masyarakat bisa mengkreasikan kuliner Indonesia dengan keju, bahkan menjadi camilan sehat sehari-hari, seperti saat menonton film atau jalan-jalan saat liburan,” kata Thomas.
Dr Rita juga menegaskan, masyarakat tidak perlu takut mules atau sakit perut karena makan keju. “Memang, susu menganduing laktosa dan casein dengan molekul besar yang dapat menyebabkan mules karena intoleran laktosa. Tapi ketika susu diolah jadi keju, jumlah laktosa menurun dan molekul casein dipecah jadi lebih kecil sehingga mudah dicerna pencernaan , maka kejadian risiko intoleran dan risiko mules jadi lebih rendah. Karena itu, untuk anak-anak yang intoleran susu, disarankan makan keju saja,” tegas dr Rita. (ym)
Thanks for reading Keju Rangsang Hormon Kebahagiaan. Please share...!