Gaya Kepemimpinan Digital di Uni Eropa



JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Dua dari lima perusahaan di Jerman tengah menuai manfaat dari ekonomi digital, dibandingkan dengan hanya satu dari 100 perusahaan di Inggris, sebagaimana ditunjukkan dalam sebuah studi baru. Para pemimpin perusahaan di Eropa mulai menyambut transformasi digital, namun tingkat adopsi berbeda secara signifikan di setiap negara, menurut penelitian yang dilakukan oleh Oxford Economics dan didukung oleh SAP SE (NYSE: SAP). Hasil secara resmi diumumkan di acara SuccessConnect, yang berlangsung November 28-29 di Wina, Austria.

Studi Leaders 2020 ini didasarkan pada hasil survey atas 4,100 eksekutif dan karyawan di 21 negara. Temuan ini meneliti karakteristik-karakteristik dari karakteristik perusahaan yang berhasil dalam ekonomi digital di negara Jerman, Spanyol, Prancis, Rusia dan Inggris.

Dengan meneliti beberapa kemampuan dan praktik dari perusahaan berperforma tinggi pada umumnya, Oxford Economics dan SAP mengidentifikasi sekelompok organisasi yang tengah mendapatkan manfaat dari ekonomi digital, yang disebut Digital Winners,* sejumlah 16 persen dari seluruh perusahaan yang disurvei secara global. Namun, dalam menganalisis Digital Winners di seluruh Eropa, kepemimpinan digital bervariasi secara luas menurut masing-masing negara. Jerman (41 persen) dan Spanyol (22 persen) melampaui rata-rata global, diikuti Prancis (15 persen), Rusia (3 persen) dan Inggris (1 persen).

"Digitalisasi dunia telah membawa perubahan besar-besaran terhadap tenaga kerja dan tempat kerja, dan bisnis perlu cepat berubah untuk mengatasinya," kata Mike Ettling, presiden SAP SuccessFactors. "Studi Leaders 2020 kami mengungkapkan bahwa banyak eksekutif, baik di Eropa dan wilayah lain di dunia, belum siap untuk sukses memimpin di era digital. Ada kesempatan besar bagi para pemimpin di seluruh Eropa dan di luar untuk menjadi lebih digital dan terhubung secara digital. Sebagai pemimpin, kita harus menciptakan lingkungan di mana orang berkembang dengan memungkinkan mereka untuk membuat keputusan secara cepat, mengurangi kompleksitas dan birokrasi, dan merangkul keragaman dan inklusi. Digital tidak hanya tentang mengadopsi teknologi – melainkan juga tentang menciptakan budaya inovasi, di mana hasil eksponensial tidak hanya mungkin terjadi tetapi menjadi keharusan.”

Menurut studi tersebut, Digital Winners:

Merangkul keragaman dan inklusi: Secara global, Digital Winners lebih cenderung melihat peningkatan keragaman dalam tenaga kerja di tingkat manajemen tingkat menengah dan memiliki proporsi karyawan wanita yang sedikit lebih tinggi dari perusahaan lain.

Di Eropa, tingkat keragaman tidak berada pada tingkat yang seharusnya bagi sebagian besar perusahaan, tetapi lebih tinggi pada mereka dengan kepemimpinan eksekutif yang unggul dan kinerja keuangan yang lebih kuat. Rata-rata, 39 persen dari Digital Winner di seluruh dunia melaporkan adanya program keberagaman yang efektif, dibandingkan dengan 36 persen dari semua perusahaan di Prancis, 33 persen di Rusia, 32 persen di Jerman, 30 persen di Inggris dan 23 persen di Spanyol.

Mengembangkan eksekutif milenial: Hampir semua perusahaan Eropa melaporkan proporsi eksekutif milenial yang lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata global. Sementara Rusia melaporkan persentase kaum milenial yang lebih besar di posisi kepemimpinan (33 persen vs 17 persen secara global), Jerman (16 persen), Spanyol (6 persen), Inggris (5 persen) dan Perancis (1 persen) harus memprioritaskan menarik dan mengembangkan pemimpin milenial - dan juga mellibatkan mereka dalam pengambilan keputusan - untuk mempercepat transformasi digital.

Di seluruh dunia, pemimpin milenial lebih pesimis dibandingkan eksekutif lainnya tentang kesiapan digital dari organisasi mereka. Eksekutif milenial memberikan peringkat atas keterampilan kepemimpinan organisasi mereka antara 15 dan 23 persen lebih rendah dari eksekutif nonmillennial seputar berbagai atribut, termasuk memfasilitasi kolaborasi, mengelola keragaman, memberikan umpan balik dan proses birokrasi yang mengecewakan.

Melibatkan dan mengembangkan karyawan: Karyawan yang bekerja di perusahaan dengan kepemimpinan eksekutif progresif cenderung merasa lebih puas dan dilibatkan - dan lebih kecil kemungkinannya untuk mencari pekerjaan baru, menurut penelitian ini. Sementara Inggris (91 persen) dan Jerman (87 persen) memiliki tingkat kepuasan tertinggi di seluruh dunia, di mana 87 persen karyawan puas atau sangat puas di tempat kerja, Prancis (76 persen), Spanyol (64 persen) dan Rusia (32 persen) menempati urutan ketiga, keempat dan kelima. Selanjutnya, sementara Inggris (80 persen) dan Jerman (77 persen) kembali mengalahkan Digital Winners di seluruh dunia, di mana 75 persen karyawan akan memilih tidak pergi jika ditawari pekerjaan lain, Perancis (72 persen), Spanyol (56 persen) dan Rusia (32 persen) diyakini akan mendapatkan hasil yang lebih baik bila kemampuan kepemimpinan digital lebih tinggi.

Menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan pengambilan keputusan: Secara global, 78 persen dari Digital Winners membuat keputusan berdasarkan data, dibandingkan dengan hanya 55 persen dari seluruh perusahaan. Sementara beberapa negara Eropa melampaui rekan-rekan mereka dalam kategori ini, termasuk Jerman (72 persen) dan Perancis (55 persen), sebagian besar perusahaan-perusahaan Eropa menyepakati perlunya manajemen untuk meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan.

"Putusnya hubungan dengan eksekutif milenial merupakan sinyal peringatan penting untuk para pemimpin senior, dan salah satu yang menempatkan masalah lain yang diangkat menjadi fokus dalam studi tersebut," kata Edward Cone, wakil direktur Thought Leadership di Oxford Economics. "Masa depan sudah berada di ambang pintu depan Anda, dan Anda mengabaikannya pada resiko Anda sendiri."

*Digital Winners: Perusahaan-perusahaan ini jauh lebih mungkin untuk mempertahankan kinerja keuangan baik dari segi pendapatan dan profitabilitas. Di saat kepemimpinan telah bertransformasi secara digital, perusahaan:

  • 38 persen lebih mungkin untuk melaporkan pendapatan yang kuat dan pertumbuhan laba.

  • Memiliki strategi yang lebih matang dan program untuk mempekerjakan bakat terampil.

  • Mencapai 87 persen kepuasan karyawan dan tingkat loyalitas karyawan yang lebih tinggi secara signifikan.

  • Lebih siap untuk perencanaan suksesi.

  • Mendengarkan eksekutif milenial, yang sarannya dapat memberikan jalan pintas untuk transformasi digital. (red/dri)
Labels: #SAP, gaya kepemimpinan digital, IPTEK, Uni Eropa

Thanks for reading Gaya Kepemimpinan Digital di Uni Eropa. Please share...!

Back To Top