(Foto: ilustrasi) |
JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Empat dari lima usaha kecil dan menengah (UKM) di dunia kini mulai melihat manfaat yang nyata dari transformasi digital, menurut sebuah studi global yang dikembangkan oleh IDC dan disponsori oleh SAP SE (NYSE: SAP).
Manfaat tersebut mencakup peningkatan penjualan, pengurangan biaya, kemudahan akses informasi dan peningkatan layanan pelanggan serta produktivitas pekerja. Namun, banyak juga di antara UKM yang belum menyadari potensi penuh dari transformasi digital: kurang dari 7 persen dari UKM telah mengintegrasikan usahanya untuk mendapatkan wawasan real-time yang mendorong optimisasi dalam berbagai proses dan alur kerja untuk mendapatkan hasil bisnis yang lebih baik.
"Transformasi digital dapat dengan cepat menjadi syarat penting dalam berbisnis bagi usaha kecil dan menengah yang ingin memaksimalkan tingkat pertumbuhan dan profitabilitas," kata Barry Padgett, presiden tim SMB (Small and Medium Businesses), SAP dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/2/2017).
"Studi ini menunjukkan bahwa usaha-usaha yang lebih kecil cenderung bersikap proaktif dan strategis dalam cara mereka berinvestasi dalam teknologi digital. Investasi ini, yang sebagian besar memiliki persyaratan yang minimum dalam hal investasi modal dan staf TI, memungkinkan lahirnya peluang yang belum pernah terjadi untuk skala dan efisiensi dengan menyediakan akses pada kemampuan teknologi yang dulunya berada di luar jangkauan perusahaan kecil," imbuhnya.
Survei tersebut, yang berfokus pada kemajuan transformasi digital usaha kecil dan menengah di 13 negara, menemukan bahwa:
- UKM menerapkan pendekatan yang praktis dan taktis pada transformasi digital. Hampir 44 persen UKM pun tengah berinvestasi pada teknologi untuk merasakan perbedaan langsung dalam mendukung proses bisnis mereka saat ini.
- Usaha menengah dengan 500-999 karyawan lebih mungkin memiliki pandangan jangka panjang. Hampir setengah dari mereka (46,5 persen) mengatakan bahwa partisipasi aktif mereka dalam ekonomi digital akan menjadi faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan mereka dalam tiga sampai lima tahun ke depan. Hanya lebih dari sepertiga (38,2 persen) dari usaha kecil dengan kurang dari 100 karyawan merasakan hal yang sama.
- Penggunaan cloud untuk implementasi telah menyederhanakan transformasi digital bagi perusahaan kecil, di mana dua dari lima perusahaan kecil menyatakan bahwa peluncuran solusi pertama mereka lebih mudah dari yang diharapkan atau tidak membutuhkan upaya ekstra.
- Penggunaan perangkat lunak kolaboratif, manajemen hubungan pelanggan (CRM) dan aplikasi e-commerce kini meluas di kalangan UKM. Aplikasi ini seringkali berfungsi sebagai titik pertama bagi UKM untuk menuju transformasi digital. Satu dari tiga perusahaan yang lebih kecil yang disurvei mengatakan bahwa mereka lebih suka bila aplikasi ini ditawarkan melalui cloud.
- Hampir tiga perempat (73 persen) dari perusahaan yang telah mengadopsi aplikasi digital melaporkan bahwa harapan mereka mengenai investasi teknologi telah dipenuhi atau dilampaui.
"UKM global semakin menyadari manfaat dari transformasi digital dan terus menambah sumber daya teknologi canggih," kata Ray Boggs, wakil presiden, penelitian usaha kecil dan menengah, IDC.
"Tapi tantangannya adalah dalam menghubungkan bidang teknologi yang berbeda untuk mendapatkan manfaat yang maksimal. Perusahaan yang melakukan hal tersebut cenderung bertumbuh lebih cepat dan lebih berhasil dalam lingkungan yang semakin kompetitif," lanjutnya.
Meski adanya keraguan, lebih dari sepertiga (34 persen) responden telah mengalokasikan budjet, staf dan sumber daya tambahan bagi terjadinya transformasi digital, dengan memastikan bahwa UKM akan mampu untuk terus maju seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital. (red/dri)
Labels:
#SAP,
#transformasi digital,
#UKM,
#usaha kecil dan menengah,
IDC,
IPTEK
Thanks for reading Nyatanya, Usaha Kecil dan Menengah Belum Bertransformasi Digital secaraMaksimal. Please share...!